Samindo Resources (MYOH) Siapkan US$100 Juta untuk Akuisisi Tambang Batu Bara

Bisnis.com,27 Jun 2019, 07:15 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
(Dari kiri ke kanan) Direktur Independen Samindo Resources Ahmad Saleh, Direktur Utama Kim Jung Gyun, Investor Relation Ahmad Zaki usai rapat pemegang umum saham tahunan di Jakarta, Kamis (25/4/2019)./Bisnis-Azizah Nur Alfi

Bisnis.com, JAKARTA — PT Samindo Resources Tbk. menyiapkan dana US$100 juta untuk mengakuisisi tambang batu bara sebagai bagian dari upaya pengembangan bisnis baru perseroan.

Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis Samindo Resources Ahmad Saleh menuturkan perseroan tengah mencari peluang untuk masuk ke bisnis tambang batu bara. Menurutnya, saat ini tengah dilakukan due diligenceuntuk sejumlah proyek yang potensial.

Ahmad mengatakan perseroan mencari tambang batu bara yang telah beroperasi dengan deposit di atas 20 juta ton. Adapun, emas hitam yang dihasilkan diharapkan memiliki kalori 4.000 kcal/kg ke atas.

Dia menjelaskan bahwa perseroan tengah mencari bisnis baru selain kontraktor pertambangan. Namun, lini usaha itu akan masih berkaitan dengan sektor energi.

Sebagai gambaran, Samindo Resources merupakan investment holding company dengan kompetensi inti dalam penyediaan jasa pertambangan batu bara khususnya pemindahan lapisan penutup atau overburden removal, produksi batu bara atau coal getting, pengangkutan batu bara, pemetaan geologi, dan pemboran.

Adapun, kegiatan produksi itu dijalankan melalui empat anak usaha yakni PT SIMS Jaya Kaltim, PT Trasindo Murni Perkasa, PT Samindo Utama Kaltim, dan PT Mintec Abadi.

Lebih lanjut, Investor Relations Manager Samindo Resources  Ahmad Zaki Natsir mengungkapkan telah menyiapkan dana untuk memuluskan rencana akuisisi tambang batu bara.

“Kami kalau untuk akuisisi tambang batu bara sudah sediakan budget US$100 juta,” jelasnya di Jakarta, Rabu (26/6/2019).

Ahmad menyebut sumber dana untuk akuisisi itu sebagian berasal dari internal perseroan. Sisanya, emiten berkode saham MYOH itu memiliki sejumlah skema.

“Bisa juga dari shareholder loan, lalu juga bisa mungkin dari perbankan,” jelasnya.

Dia mengatakan belum melirik instrumen surat utang sebagai sumber pendanaan. Pasalnya, perseroan memiliki akses yang lebih mudah ke perbankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Riendy Astria
Terkini