Tiga TOD Commuterline Diklaim Laris Manis

Bisnis.com,02 Jul 2019, 19:03 WIB
Penulis: Putri Salsabila
Pengunjung mengamati maket rumah susun dengan konsep transit oriented development (TOD) di Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat, beberapa waktu lalu./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Peminat hunian yang hunian terintegrasi dengan stasiun (Transit Oriented Development, TOD) cukup tinggi. Namun, penyelesaian proyek itu terkendala dengan pengurusan izin.

Kini, Perumnas mulai menggencarkan pembangunan tiga proyek TOD comuterline di Stasiun Pondok Cina, Rawa Buntu dan Tanjung Barat setelah surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di tiga proyek tersebut terbit.

Direktur Korporasi dan Pengembangan Bisnis Perumnas Galih Prahananto mengatakan pihaknya mulai menggencarkan dan menyegerakan pembangunan TOD di tiga lokasi agar segera rampung.

"Secara bertahap kami akan melakukan serah terima dimulai pada akhir 2020 untuk TOD di Pondok Cina dan Tanjung Barat, sementara untuk Rawa Bantu akan diserahterimakan pada akhir 2021," tuturnya pada Bisnis Selasa (2/7/2019).

Hingga saat ini, pembangunan konstruksi TOD di wilayah Pondok Cina telah mencapai 50%, TOD di wilayah Tanjung Barat telah mencapai 30%, sedangkan di wilayah Rawa Buntu baru mencapai 15% pascapelaksanaan ground breaking Desember lalu.

Adapun, jumlah unit yang akan diserahterimakan pada tahap pertama yakni satu tower yang terdiri dari 200 hingga 400 unit. Selain itu, pihaknya segera melakukan topping off pada akhir tahun ini.

"Kira kira akhir tahun ini kami akan melakukan topping off, kemudian di tahun depan kita akan melakukan serah terima untuk Pondok Cina dan Tanjung Barat. Untuk TOD Rawa Buntu baru akan Topping Off di tahun depan," tuturnya.

Pemasaran ketiga TOD tersebut diklaim Galih telah terjual habis sejak lama. Rusunami (rumah susun sederhana milik) di proyek Mahata Margonda di Stasiun Pondok Cina telah terjual 100%, untuk unit Anami (apartemen sederhana milik) telah terjual sebanyak 50%, proyek Anami Mahata Tanjung Barat sebanyak 70% dan Rusunami telah terjual 100%.

Galih menuturkan bahwa minat pembeli rumah bersubsidi cukup tinggi. Pasalnya harga yang telah ditawarkan adalah harga subsidi dari pemerintah, lokasi TOD juga tidak jauh dari stasiun atau pusat transportasi yakni kurang lebih berjarak dalam satu kilometer, selain itu jarak menuju kota hanya menempuh jarah selama 40 menit.

"Tingkat pembelian dan minatnya sangat bagus sekali karena dilihat telah terjual 50% hingga 70%sejak dipasarkan. makanya kita sudah gencar dalam proses pembangunannya supaya proyek-proyek dapat segera diserahterimakan pada akhir 2020," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Rochmad Purboyo
Terkini