Anies: Tipping Fee ITF Masih Dikaji

Bisnis.com,02 Jul 2019, 20:38 WIB
Penulis: Muhamad Wildan
Ilustrasi sampah./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Tipping fee atau biaya pengolahan sampah untuk intermediate treatment facility (ITF) hingga hari ini belum kunjung ditentukan oleh Pemprov DKI Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan pihaknya saat ini menggandeng konsultan internasional untuk menentukan tipping fee yang tepat.

Lebih lanjut, Anies menegaskan pihaknya menginginkan adanya keseimbangan antara biaya pengolahan sampah dan pemasukan meski proyek ITF bukanlah proyek yang berorientasi keuntungan.

"Hal ini agar menarik bagi mereka yang mau terlibat di tempat ini sebagai investasi supaya tetap menguntungkan," kata Anies, Selasa (2/7/2019).

Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta bakal segera membangun ITF Sunter yang merupakan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa).

Proyek ITF tersebut memerlukan dana sebesar US$250 juta dan dikerjakan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) bersama dengan Fortum Power Heat and Oy, perusahaan yang bergerak dibidang solusi perkotaan dan energi bersih dari Finlandia.

ITF Sunter mampu mengolah sampah sebanyak 720.000 ton setiap tahunnya dan mampu menghasilkan listrik sebesar 35 MW setiap hari atau 280.000 MW per tahun.

Untuk melaksanakan proyek tersebut, PT Jakpro bersama dengan Fortum telah membentuk PT Jakarta Solusi Lestari (JSL) selaku anak usaha yang akan diberikan mandat untuk mengelola ITF tersebut.

Pembentukan perusahaan patungan tersebut sudah diamanatkan dalam Peraturan Gubernur (Pergub) No. 33/2018.

Terkait dengan power purchase agreement (PPA) dengan PLN, Anies mengungkapkan PPA sudah mencapai tahap finalisasi.

Adapun harga yang dikenakan bagi PLN yang membeli listrik dari ITF Sunter mencapai 11,8 sen per kWh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini