Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Inggris akan berinvestasi dalam proyek infrastruktur di Tanah Air. Keputusan itu diambil di sela-sela Indonesia Infrastructure Forum (IIIF) 2019.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menjelaskan, ada dua proyek yang diminati Inggris. Pertama adalah proyek satelit multifungsi senilai US$487,4 juta atau setara dengan Rp6,4 triliun. Proyek satelit multifungsi ini, rencananya akan memakai skema KPBU dengan konsesi selama 15 tahun.
“Kami mendapatkan progress untuk KPBU [Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha] untuk proyek satelit Kominfo yang tanggung jawab disitu. Sudah terlihat ada investor Inggris tertarik partisipasi equity financing di proyek satelit itu,” jelas Bambang dalam video conference di Bappenas, Rabu (3/7/2019).
Proyek kedua adalah penyimpanan minyak atau oil storage dengan nilai sekitar Rp4 triliun. Dia menyatakan proyek yang sudah mendapat minat investor Inggris ini berlokasi di Kepulauan Riau. “Kita tentu tidak akan diam saja, akan kita follow up dengan pipeline yang sudah ada,” tambahnya.
Bambang menyebut selama proses promosi investasi di London, pemerintah Indonesia tidak mendapatkan usulan insentif fiskal dari para calon investor. Dia menyatakan para investor hanya menunjukkan minat pada Surat Berharga Negara (SBN).
“Untuk Surat Berharga Negara itu yang punya kewenangan adalah Menteri Keuangan. Namun mereka [investor] butuh kepastian hukum, kemudahan perizinan, dan dorongan BUMN bekerjasama erat dengan investor luar,” tuturnya.
Bambang mengatakan, Indonesia membutuhkan investasi infrastruktur sebesar US$429,7 miliar atau sebesar 6,1% PDB pada periode 2020-2024. Jumlah ini meningkat 20 persen dibandingkan kebutuhan investasi infrastruktur sebesar US$359,2miliar pada 2015-2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel