Implementasi Teknologi Manajemen Risiko Kredit, CIMB Niaga Unggul di Tingkat Asia Pasifik

Bisnis.com,03 Jul 2019, 12:47 WIB
Penulis: MediaDigital
Vera Handajani, Direktur Risk Management PT Bank CIMB Niaga Tbk.

Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis perbankan sarat dengan risiko seperti kredit, pasar, operasional, dan likuiditas. Tak ayal, kemampuan manajemen risiko menjadi salah satu kunci strategis untuk mewujudkan pertumbuhan yang sehat dan berkesinambungan.

Hal itu pula yang menjadi perhatian utama PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) yang secara konsisten mengembangkan infrastruktur manajemen risiko kredit berbasis teknologi informasi dalam enam tahun terakhir.

Upaya itu ternyata mendapat pengakuan dari lembaga bereputasi internasional.

CIMB Niaga dianugerahi penghargaan The Credit Risk Technology Implementation of The Year untuk tahun 2019 dalam ajang The Asian Banker Risk Management Awards yang mencakup kawasan Asia Pasifik.

Penganugerahan tersebut digelar oleh The Asian Banker di Bangkok, Thailand pada akhir Mei lalu.

Bagi Vera Handajani, Direktur Risk Management CIMB Niaga, prestasi tersebut terbilang membanggakan karena CIMB Niaga menjadi satu-satunya bank dari Indonesia yang meraih predikat tersebut.

“Ini suatu pencapaian yang membanggakan, apalagi karena award-nya untuk kategori Asia Pasifik, jadi kami dikompetisikan dengan bank-bank dari negara lain. Tahun-tahun sebelumnya bank yang mendapatkan award ini berasal dari berbagai negara di Asia Pasifik,” ujarnya.

Vera mengatakan dalam perbankan komersial, risiko kredit adalah sesuatu yang penting untuk dikelola guna menjaga risiko bank dari potensi nasabah gagal bayar.

Hal ini tak mudah dan memerlukan seni tersendiri alias the art of managing credit. Bagi CIMB Niaga, strategi yang dilakukan yakni lewat pemanfaatan teknologi untuk mengelola data secara cepat dan akurat, serta didukung oleh sumber daya manusia yang handal dan berintegritas.

Ketika Vera pertama kali bergabung dengan CIMB Niaga, dia melihat bahwa peningkatan infrastruktur dalam hal pengelolaan risiko kredit merupakan katalis vital bagi bank agar dapat beroperasi secara berkesinambungan dengan skala yang luas di Indonesia.

Dengan dukungan yang kuat dari seluruh jajaran manajemen CIMB Niaga dan support dari CIMB Group, Vera dan tim Risk Management melakukan berbagai pengembangan infrastruktur di Risk Management terutama dalam hal credit risk dalam periode 2015 – 2018.

“Beberapa sistem telah selesai di tahun 2018 dan kini dalam tahap penerapan secara bank-wide. Sebelum sistemnya selesai, kami sudah mulai sosialisasikan. Karena seperti analogi jalan tol, ketika infrastruktur sudah selesai, pekerjaan rumah yang lebih panjang yakni terkait disiplin pengguna jalan tol,” katanya.

Walaupun masih baru diterapkan, kontribusi positifnya sudah mulai tampak.

Misalnya, terkait pemilahan portofolio dan konsentrasi kredit dengan pendekatan dan pertimbangan risiko yang jauh lebih canggih dan terukur.

Selain itu, sistem manajemen risiko kredit juga dapat membantu pengambilan strategi yang tepat untuk mendongkrak kinerja lini bisnis lain di bank.

Inisiatif ini juga memungkinkan CIMB Niaga semakin meningkatkan customer experience, karena nasabah juga dapat merasakan manfaatnya.

Fundamental infrastruktur manajemen risiko kredit juga menjadi dasar dalam fokus transformasi CIMB Niaga yang berbasis digital, teknologi dan data analytic.

Ke depannya, Vera optimistis pertumbuhan kredit dan laba dapat dikelola dengan lebih sustainable.

“Mudah-mudahan pencapaian ini menjadi hal positif bagi nasabah bahwa kami akan selalu menjaga kepercayaan nasabah CIMB Niaga,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: MediaDigital
Terkini