Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Danamon Indonesia Tbk. meluncurkan D-BisMart, aplikasi yang memudahkan para pelaku bisnis dan komunitas financial supply chain (FSC) atau rantai pasok dalam mengelola pemesanan barang.
Chief Information Officer Bank Danamon Mary B. James mengatakan, D-Bismart merupakan solusi digital yang didesain untuk mendukung pelaku bisnis dalam melakukan transaksi rantai pasok dengan cara yang lebih efisien dan produktif.
Platform digital tersebut dapat digunakan oleh korporasi, komersial, maupun skala UKM untuk bertransaksi dengan pembeli atau retailer.
“D-BisMart adalah upaya Bank Danamon dalam menjawab kebutuhan nasabah untuk pengembangan usaha, dengan menyediakan solusi yang cepat dan terpercaya bagi bisnis rantai pasok. Layanan ini kembali menunjukkan komitmen Danamon untuk terus berinovasi dan meningkatkan kapasitas servis digital kami,” katanya, Rabu (3/7/2019).
Inisiatif tersebut juga dalam rangka mendukung kesuksesan gerakan transaksi cashless dan keuangan inklusif, serta mendorong pertumbuhan di sektor Korporasi, Komersial maupun UKM di Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Transaction Banking Head Bank Danamon Andrew Suhandinata, mengatakan aplikasi D-BisMart dirancang untuk mendukung transaksi komunitas penjual dan pembeli tanpa harus bertatap muka.
“Seluruh kebutuhan pemesanan, pembayaran dan konfirmasi pembelian barang dapat diakses dengan mudah, kapan saja dan di mana saja. Jadi, pemilik toko kecil bisa tinggal kontak penjual kalau ada kebutuhan dan bisa langsung bertransaksi,” kata dia.
Terkait potensi tambahan pendapatan Bank Danamon, Andrew mengatakan pihaknya belum memiliki target khusus di sisi keuntungan komisi atau fee based income dari transaksi yang dilakukan.
Akan tetapi, aplikasi anyar tersebut diharapkan dapat menjadi pintu masuk untuk penambahan nasabah Bank Danamon. Saat ini, seluruh transaksi yang ada di D-BisMart merupakan transaksi pindah buku antarrekening Bank Danamon.
“Apalagi development ini tidak butuh biaya investasi yang sangat tinggi, ini proses yang berlanjut. Untuk sementara ini kami tidak ada target finansial, tetapi lebih pada upaya membantu anchor untuk masuk ke dalam transaksi digital, setelah itu akan kami evaluasi lagi dalam 3-6 bulan ke depan,” katanya.
Sementara itu, Elisa Majasari Halim, TB Product Head Transaction Banking Bank Danamon mengatakan ada beberapa fitur unggulan dari aplikasi D-Bismart.
Selain mudah digunakan, aplikasi tersebut juga memungkinkan pembayaran secara langsung ataupun tunda (menggunakan tempo waktu), mendapatkan rekonsiliasi seluruh transaksi, serta menjamin perputaran dana yang optimal bagi kelancaran bisnis.
“Ke depan tak menutup kemungkinan kami kerja sama dengan penyedia peer to peer lending atau Bank Perkreditan Rakyat untuk menyediakan pembiayaan bagi pelaku usaha yang membutuhkan di komunitas D-Bismart ini. Tentu itu akan sangat membantu mereka terutama jika perlu dana untuk bertransaksi,” kata Elisa.
Dalam lima tahun ke depan, pengguna D-Bismart diharapkan dapat meningkat hingga sekitar 1.250 retailer yang berasal dari sekitar 50 anchor atau komunitas penjual. Beberapa sektor yang dinilai potensial antara lain pelaku bisnis bidang consumer goods, food and beverage, serta bahan bangunan.
Dia mengatakan keuntungan yang didapatkan komunitas penjual melalui aplikasi D-Bismart antara lain kemudahan promosi berbagai produk secara cepat dan efisien, serta memonitor laporan pemesanan barang dan pembayaran.
Di sisi pembeli, manfaat yang ditawarkan yakni mendapatkan informasi ketersediaan produk serta melakukan pemesanan barang secara daring dan pembayaran pesanan tanpa menggunakan uang tunai.
“Kehadiran aplikasi tersebut diharapkan memperkuat posisi serta cakupan layanan perbankan digital Bank Danamon, khususnya dalam menghadirkan solusi bagi bisnis rantai pasok di Indonesia.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel