Genjot Digitalalisasi, Bank Syariah Efisiensi Biaya Operasional

Bisnis.com,03 Jul 2019, 19:22 WIB
Penulis: Muhammad Khadafi
Direktur Digital Banking & Techology Bank Mandiri Rico Usthavia Frans (kanan) bersama Direktur SDM dan Hukum Semen Indonesia Agung Yunanto berbincang seusai penandatanganan layanan terintegrasi Bank at Work di Jakarta, Kamis, (12/4)./JIBI-Abdullah Azzam


Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah perbankan syariah terus mendorong digitalisasi sebab terbukti mampu memangkas biaya operasional perusahaan.

Direktur Utama BCA Syariah John Kosasih mengatakan saat ini perusahaan telah menghemat biaya operasional sebesar 10% hingga 20% karena implementasi teknologi. Pada akhirnya, hal tersebut akan menguatkan rentabilitas perusahaan.

“Pengembangan digital banking itu jalan terus termasuk mobile, internet, kerjasama dengan strategic alliances, termasuk mengembangkan otomasi dan sebagainya,” katanya kepada Bisnis, Rabu (3/7/2019).

John melanjutkan, pada akhirnya implementasi digital banking memberikan banyak manfaat. Selain efisiensi operasional, juga kemudahan transaksi sehingga berpotensi mendorong pertumbuhan nasabah dan dana pihak ketiga (DPK).

Saat ini, pembukaan rekening juga mulai dirintis secara digital. Namun, masih mengikuti aturan yang berlaku, yakni membutuhkan tanda tangan basah.

Dengan demikian proses tatap muka belum hilang sepenuhnya dan kebutuhan perusahaan terhadap kantor cabang belum dapat hilang sepenuhnya.

Adapun, sebelumnya bank syariah bersama bank konvensional memperluas pemanfaatan data kependukukan untuk meningkatkan layanan pembukaan rekening.

Sebanyak 22 bank, termasuk bank syariah, menandatangani kontrak perjanjian kerja sama dengan Direktorat Jenderal Dukcapil Kemendagri.

Group Head Digital Banking Mandiri Syariah Riko Wardhana mengatakan pemanfaatan data kependudukan Dukcapil yang cukup akurat membuat proses verifikasi data nasabah lebih mudah dan cepat.

Selain efisiensi waktu, dia juga menyebutkan implementasi kerja sama tersebut juga mendorong efisiensi biaya. Kendati demikian, dia mengaku belum menghitung tingkat efisiensinya.

“Kalau verifikasi data nasabah bisa lebih cepat, jumlah yang bisa diakuisisi per hari jadi lebih banyak,” ujarnya.

Sementara itu, PT Bank BRI Syariah Tbk. (BRIS) menyatakan akan meluncurkan layanan pembukaan rekening dalam jaringan. Hal ini menjadi kelanjutan dari optimalisasi pemanfaatan data Dukcapil.

Direktur Bisnis Komersial BRI Syariah Kokok Alun Akbar mengatakan layanan pembukaan akun tabungan dalam jaringan dapat digunakan pada akhir kuartal III/2019.

“Ini pengembangan dari BRIS Online di mana proses E-KYC yang selama ini masih dilakukan secara tatap muka nantinya akan diganti dengan video call,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Emanuel B. Caesario
Terkini