Penurunan Harga Tiket Perlu Disesuaikan Kemampuan Maskapai

Bisnis.com,03 Jul 2019, 20:49 WIB
Penulis: Rio Sandy Pradana
Ilustrasi - Sejumlah penumpang pesawat melakukan lapor diri di konter chek in Terminal 1 B Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (26/5/2019)./ANTARA-Muhammad Iqbal

Bisnis.com, JAKARTA - Implementasi penurunan harga tiket maskapai LCC untuk rute dan jadwal penerbangan tertentu dinilai harus diserahkan kepada kemampuan masing-masing maskapai agar tidak memengaruhi pendapatan perusahaan.

Pengamat penerbangan Gerry Soedjatman mengatakan, penurunan harga akan membawa dampak negatif jika pada saat penerapannya bertepatan dengan masa puncak (high season) karena potensi pendapatan maksimal akan berkurang.

Sementara itu, jika dilakukan pada low season, jumlah penerimaan pendapatan akan sama. "Lebih baik hal [penurunan harga tiket] tersebut dilakukan karena kemauan maskapai, bukan karena dipaksakan," kata Gerry, Rabu (3/7/2019).

Dia menambahkan maskapai juga tidak akan bertahan lama dengan metode memaksakan harga mendekati tarif batas atas (TBA) kecuali dengan pemangkasan kapasitas. Di sisi lain, maskapai pun akan menurunkan harga dan menaikkan kapasitas selama maskapai merasa masih bisa tidak rugi.

Pihaknya menjelaskan prinsip ekonomi maximization of quantity hingga titik optimum, atau marginal revenue sama dengan marginal cost, akan berjalan selama para maskapai saling berkompetisi. 

"Jangan sampai equilibrium itu disingkirkan oleh peraturan, karena akan merugikan maskapai, dan akan merugikan konsumen juga di jangka panjang," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama AirAsia Dendy Kurniawan mengaku instruksi pemerintah soal penurunan harga tiket LCC, sama dengan strategi yang sudah dijalankan selama ini oleh maskapai. 

"Sebetulnya pricing strategy itu dinamis. Tanpa diminta pun airline akan pasang harga lebih murah pada jam-jam dan hari-hari yang kurang favorit," kata Dendy kepada Bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini