Masuk Industri 4.0, Pabrik Schneider Electronic Hemat Waktu Pengiriman 40%

Bisnis.com,04 Jul 2019, 21:40 WIB
Penulis: Andi M. Arief
Pekerja merakit panel listrik yang diproduksi di pabrik pintar Schneider Electric Indonesia, Cikarang, Jawa Barat, Selasa (25/6/2019). Schneider Electric meresmikan pengoperasian pabrik pintarnya di Cikarang yang menggabungkan sistem otomasi industri dan pemanfaatan energi terbarukan utuk kegiatan operasionalnya serta merupakan pabrik Engineer-to-Order Schneider Electric terbesar di Asia. /foto ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA -Pabrik Schneider Electric  di Batam menjadi satu dari dua fasilitas manufaktur yang menjadi percontohan penerapan industri 4.0 di Indonesia oleh World Economic Forum (WEF). Pabrikan menyatakan sejumlah benefid dari penerapan teknologi tersebut.

Executive Vice President Global Supply Chain PT Schneider Electric Manufacturing Batam (SEMB) Mourad Tamoud mengatakan bahwa perseroan dapat meningkatkan waktu pengiriman hingga 40% dan mengurangi waktu downtime mesin sebesar 44%.

Pihanya memahami bahwa dampak positif penerapan teknologi industrial internet of things (IIoT) inovasi, dan digitalisasi terhadap operasional perseroan. Digitalisasi, ujarnya, membuat perseroan dapat mendemonstrasikan nilai tambah yang diperoleh secara real time.

"[Hal tersebut] merupakan bagian dari strategi percepatan transformasi digital Tailored Sustainable Connected 4.0di seluruh rantai pasok kami," ujarnya, Rabu (3/7/2019).

Executive Vice President Industrial Automation Schneider Electric Peter Herweck menambahkan, program pabrik pintar perseroan dibangun di atas platform IIoT perseroan bernama EcoStruxure.

Platform tersebut terdiri dari produk yang terhubung, edge control dan aplikasi, analitik, serta layanan digital. Alhasil, keputusan yang diambil dapat dilakukan dengan cepat, hemat biaya, dan dengan pengembalian investasi yang cepat.

Peter mengutarakan proses digitalisasi memang masih memiliki stigma yang "menakutkan" bagi pelaku industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini