Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) mencetak pertumbuhan kredit dua digit dalam semester I/2019, mayoritas masih dari segmen pensiunan.
Direktur Bisnis Bank Mantap Nurkholis Wahyudi mengatakan, hingga bulan keenam tahun ini, total kredit yang disalurkan perseroan telah mencapai Rp17,82 triliun.
“Sampai dengan Juni 2019, kinerja Bank Mantap masih on-track dengan rencana kami. Kredit Bank Mantap sampai dengan bulan Juni 2019 sebesar Rp17,82 triliun atau tumbuh 37,6 persen secara year on year,” katanya kepada Bisnis, Kamis (4/7/2019).
Dia mengatakan pertumbuhan kredit tersebut juga didukung dengan pertumbuhan pendanaan, baik yang berasal dari dana pihak ketiga (DPK) maupun dari penerbitan surat berharga.
Di tengah tren pertumbuhan DPK industri yang melambat, anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. tersebut juga mencatatkan pertumbuhan dua digit.
Nurkholis mengatakan realisasi penghimpunan DPK hingga Juni 2019 mencapai Rp18,63 triliun atau tumbuh 51,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Pertumbuhan DPK Bank Mantap tetap on track sehingga posisi loan to funding ratio [LFR] kami pada bulan Juni ini berada pada posisi 87,97%, turun 5,11% (YoY),” paparnya.
Bank Mantap termasuk dalam salah satu bank yang cukup agresif dalam membidik target pertumbuhan bisnis dengan kisaran 30% hingga akhir tahun 2019.
Untuk mendukung pencapaian target pembiayaan, perseroan masih memiliki satu lagi rencana aksi korporasi, yakni emisi obligasi.
Penawaran obligasi berkelanjutan tersebut akan dilakukan pada semester II/2019 dengan target dana sekitar Rp1 triliun – Rp2 triliun. Adapun rencana untuk tingkat kuponnya, kata Nurkholis, akan disesuaikan dengan tren yang ada di pasar.
Sebelumnya, pada semester I/2019 lalu, Bank Mantap telah lebih dulu menerbitkan sertifikat deposito (negotiable certificate of deposit/ NCD) II Bank Mandiri Taspen 2019. Total dana wholesale yang dihimpun pada saat itu mencapai Rp1 triliun dari target semula sebesar Rp500 miliar.
Di lain pihak, Bank Mantap juga tengah mempersiapkan penyaluran produk baru yakni KUR mikro sambil menunggu implementasi produk KUR khusus pensiunan yang belum diluncurkan secara resmi oleh pemerintah.
“Namun, kami optimis untuk dapat segera menyalurkan KUR yang memang sangat in-line dengan inisiatif Bank Mantap yakni Wira Usaha Mantap Sejahtera (WMS) yang fokus kepada pemberdayaan Purnabakti melalui pendampingan usaha,” katanya.
Didukung rencana penambahan jaringan yang akan dilakukan pada semester II/2019, dia optimistis pertumbuhan bisnis pada Juli hingga akhir tahun akan lebih progresif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel