Relaksasi GWM, LDR BNI Bisa Turun 1—2 Bps

Bisnis.com,04 Jul 2019, 18:45 WIB
Penulis: Muhammad Khadafi
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Achmad Baiquni (kiri) memberikan keterangan, usai RUPST, di Jakarta, Senin (13/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Relaksasi giro wajib minimum (GWM) akan melonggarkan likuiditas PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Rasio simpanan terhadap kredit (loan to deposit ratio/LDR) BNI per kuartal I/2019 berada pada posisi 91,3%.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menjelaskan bahwa sebelum relaksasi GWM, perseroan berupaya menjaga LDR pada kisaran 90%—92%.

“Sebagai gambaran, dengan ada GWM, LDR bisa kami tekan turun 1 hingga 2 [basis poin/bps],” katanya usai rapat dengar pendapat di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (4/7/2019).

Baiquni melanjutkan bahwa GWM setidaknya akan menambah likuiditas perseroan sekitar Rp2,5 triliun. Hal ini akan dapat digunakan untuk memaksimalkan penyaluran kredit hingga akhir tahun ini.

Adapun, BNI menargetkan pertumbuhan kredit pada kisaran 13%-15% sepanjang tahun ini. Angka ini lebih rendah dibanding perolehan pertumbuhan kredit tahun lalu yang sebesar 16,2% secara tahunan (year on year/ yoy).

Pada tiga bulan pertama tahun ini, BNI membukukan kredit sebesar Rp521,35 triliun atau naik 18,6% yoy. Fungsi intermediasi tersebut disokong debitur korporasi swasta yang tumbuh 23,3% yoy, menjadi Rp 163,61 triliun.

Sementara itu, kredit yang disalurkan kepada badan usaha milik negara (BUMN) tumbuh 26,7% yoy menjadi Rp 105,72 triliun. Kedua segmen ini berkontribusi sebesar 51,7% terhadap total portofolio kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Emanuel B. Caesario
Terkini