Bisnis.com, JAKARTA—Sejumlah bank mencatatkan perbaikan yang cukup signifikan pada rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) kartu kredit sepanjang awal tahun ini.
PT Bank OCBC NISP Tbk. mencatatkan penurunan NPL kartu kredit pada Mei 2019 ini, yakni di level sekitar 1,3%.
"NPL kartu kredit kami berada di bawah level 1,3%, sedikit menurun dibandingkan tahun lalu," kata Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja kepada Bisnis, Jumat (5/7/2019).
Parwati mengharapkan NPL kartu kredit bisa terjaga dengan baik hingga akhir tahun. Perseroan memasang target NPL di bawah level 1,5% hingga akhir 2019.
Chief Financial Officer PT Standard Chartered Bank Indonesia Anwar Harsono mengatakan NPL kartu kredit perseroan berada di bawah 2,5% dan membaik jika dibandingkan dengan tahun lalu yang sempat tercatat di level 3%.
"Kami mempertahankan NPL di kisaran 2% dengan prosedur yang kuat atas penerimaan nasabah, pemantauan portofolio per kategori kualitas, dan juga memperkuat produktivitas tim collection kami," katanya.
Anwar mengutarakan transksi kartu kredit cukup merata hampir di semua sektor, di antaranya lifestyle, entertainment, travel, groceries, dan lainnya.
Selain itu, perseroan juga memfokuskan pada platform e-commerce dan marketplace, di mana nasabah bisa mendapatkan promo-promo menarik seperti diskon, cashback, voucher elektronik, termasuk juga program cicilan dengan tenor hingga 12 bulan.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bank MNC Internasional Tbk. Mahdan mengatakan NPL tercatat meningkat tipis, dari posisi 4,01% pada Januari 2019 menjadi 4,36% pada Mei 2019.
"Kami akan targetkan NPL akan terjaga di level 3,82% hingga akhir tahun," kata Mahdan.
Salah satu bank milik taipan tersebut mencatatkan transaksi kartu kredit sebesar Rp809 miliar pada Mei 2019 secara ytd.
Mahdan melanjutkan, transaksi kartu kredit terbanyak masih didominasi oleh penggunaan di sektor ritel dengan porsi sebesar 76%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel