Kementerian Perindustrian Upayakan Harga Gas Kompetitif

Bisnis.com,09 Jul 2019, 19:59 WIB
Penulis: Galih Kurniawan
ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian berupaya memacu produktivitas dan daya saing industri manufaktur dengan menyediakan biaya energi yang kompetitif.

“Struktur biaya energi berkaitan dengan banyak komponen, di antaranya biaya pokok, biaya transportasi, penerimaan negara bukan pajak, biaya investasi, margin, dan biaya operasional,” kata Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar dalam keterangan resmi, Selasa (9/7).

Menurutnya saat Kemenperdin tengah berkoordinasi dengan pemangku kepentingan lainnya terkait dengan harga gas maupun tarif listrik.

Dia optimistis, apabila pasokan bahan baku dan energi terjamin, aktivitas industri manufaktur bakal menggeliat. Apalagi sektor industri berkontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), industri pengolahan menjadi penyumbang signifikan terhadap struktur produk domestik bruto (PDB) nasional hingga 20,07% pada triwulan I tahun 2019. Jumlah tersebut naik jika dibandingkan dengan capaian sepanjang tahun 2018 sebesar 19,86%.

Menurut Haris, negara-negara industri di dunia saat ini, kontribusi sektor manufakturnya terhadap perekonomian rata-rata sekitar 17%.

Dia mengatakan industri manufaktur merupakan salah satu sektor yang menggelontorkan dananya cukup besar bagi total investasi di Indonesia. Pada triwulan I/2019, penanaman modal dari sektor industri manufaktur memberikan kontribusi mencapai Rp44,06 triliun.

“Dari peningkatan investasi itu, terjadi pertumbuhan industri. Tentunya menambah jumlah tenaga kerja lokal. Saat ini, industri menyerap hingga 18 juta orang.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Galih Kurniawan
Terkini