Jateng Genjot Pemanfaatan Energi Panas Bumi

Bisnis.com,09 Jul 2019, 14:40 WIB
Penulis: Alif Nazzala Rizqi
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sujarwanto saat memberikan keterangan kepada wartawan

Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saat ini memacu pemanfaatan tenaga panas bumi.

 

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sujarwanto mengatakan, ada 7 lokasi lapangan sumber panas bumi yang telah terpetakan. Kendati demikian, baru beberapa yang sudah dimanfaatkan dengan baik.

 

"Khusus untuk panas bumi ada 7 lokasi. Tapi baru di Dieng tenaga panas bumi dimanfaatkan jadi listrik untuk warga setempat," kata Sujarwanto usai mengisi acara seminar dengan topik “Implementasi Rencana Umum Energi Daerah untuk Ketahanan Energi yang Berkelanjutan” di Universitas Diponegoro Semarang Selasa (9/7/2019).

 

Dia menambahkan, untuk potensi energi panas bumi di Jateng cukup besar. Pasalnya, Jateng memiliki beberapa gunung berapi yang memiliki sumber panas bumi seperti, Merapi, Slamet, Merbabu dan Ungaran.

 

Sujarwanto memaparkan, pemanfaatan panas bumi tidak memiliki kendala berarti. Menurutnya, kendala terbesar dalam memanfaatkan tenaga panas bumi yakni investasi.

"Tidak ada kendala dalam pemanfaatan panas bumi. Kendala selama ini hanya masalah investasi untuk memanfaatkan energi tersebut," ujarnya.

Sementara itu lanjut dia, Pemprov Jateng juga memanfaatkan tenaga Surya untuk dijadikan listrik. Hal tersebut, dapat terlihat dari beberapa kantor dinas yang sudah menggunakan tenaga Surya.

Selain tenaga Surya, pemerintah juga telah memanfaatkan beberapa energi yang berasal dari sampah seperti di Kabupaten Cilacap dan Kota Semarang. 

Di sisi lain, Ketua Program Studi Magister Energi Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang Jaka Windarta menuturkan, jika pihaknya sangat siap membantu pemerintah dalam melakukan perencanaan energi daerah. 

"Kami dari akademisi sudah sangat siap membantu pemerintah dalam melakukan perencanaan energi daerah dengan memberikan masukan maupun kajian secara ilmiah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini