Literasi Wakaf di Indonesia Masih Minim

Bisnis.com,09 Jul 2019, 19:53 WIB
Penulis: Rayful Mudassir
Ilustrasi wakaf./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Literasi masyarakat terhadap wakaf cenderung masih minim. Kondisi ini disebabkan karena pendidikan wakaf tidak disampaikan dalam kurikulum pendidikan kelas menengah, kata Imam T. Saptono, Wakil Ketua Badan Wakaf Indonesia.

Dalam pandangannya, mengatakan kondisi tersebut memang menghambat ketertarikan masyarakat pada wakaf karena kurang dikenal secara luas.

"Yang harus ditekankan lebih adalah literasi. Paling gampang lewat lembaga pendidikan, pasti akan sistematis. Masukkan wakaf ke kurikulum pendidikan, karena dengan itu akan lahir generasi yang peka terhadap wakaf," paparnya di Jakarta pada Selasa (9/7/2019).

Salah satu bentuk pendidikan wakaf sejatinya sedang dimulai oleh Badan Wakaf Indonsia bekerja sama dengan Bank Indonesia. Pendidikan wakaf rencananya dibuka di sekolah Gontor.

Jurusan Wakaf tersebut bakal dibuka untuk tingkat magister. Pihaknya berharap pembukaan jurusan tersebut dapat mengundang masyarakat dari berbagai daerah untuk mempelajari lebih jauh tentang wakaf.

Selain itu, pemerintah di setiap daerah juga diharapkan dapat memberikan pekerjannya untuk belajar tentang wakaf. Upaya ini diharapkan menjadi pintu masuk bagaimana pengelolaan wakaf dilakukan secara profesional di tiap daerah.

"Selain itu pendidikan tentang wakaf juga dapat diberlakukan di sekolah minimal dari sekolah menengah atas," kata Imam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini