Memo Rahasia Bocor, Dubes Inggris Untuk AS Undurkan Diri

Bisnis.com,10 Jul 2019, 20:41 WIB
Penulis: Denis Riantiza Meilanova
Bendera Inggris/public domain

Bisnis.com, JAKARTA -- Duta Besar Inggris untuk Amerika Serikat (AS) Kim Darroch mengundurkan diri pada Rabu (10/7/2019), setelah Presiden AS Donald Trump melabelinya "bodoh" dan "sinting". Hal ini terjadi menyusul bocornya memo rahasia Darroch yang menyebut pemerintahan Trump "disfungsi" dan "tidak layak."

Dalam surat pengunduran dirinya, Darroch mengatakan posisinya tidak lagi dapat dipertahankan.

"Sejak bocornya dokumen resmi dari kedutaan besar ini, ada banyak spekulasi seputar posisi saya dan lamanya masa jabatan saya sebagai duta besar," tulisnya, dikutip dari Reuters, Rabu (10/7/2019).

"Saya ingin mengakhiri spekulasi itu. Situasi saat ini membuat saya tidak mungkin menjalankan peran saya seperti yang saya inginkan," lanjutnya.

Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan kepada parlemen bahwa para menteri telah menyatakan dukungan mereka untuk Darroch, seorang diplomat karier yang dijadwalkan meninggalkan jabatannya pada akhir tahun.

"Saya telah mengatakan kepadanya bahwa ini adalah masalah penyesalan besar bahwa dia merasa perlu untuk meninggalkan posisinya sebagai duta besar untuk Washington," katanya. "Seluruh kabinet memberikan dukungan penuh kepada Kim pada Selasa."

Melalui serangkaian kabel diplomatik dan memo yang dikutip surat kabar Daily Mail, Darroch menyebut Trump “tak layak” dan “tak kompeten”. Selain itu, Trump dikatakan kerapkali mengatasi kehidupan yang diganjal skandal.

Tak hanya tentang Trump, surat kabar itu juga melaporkan bahwa dalam memo-memo itu Darroch menggambarkan Gedung Putih disfungsional, mengalami banyak konflik yang diibaratkannya sebagai “perkelahian dengan pisau”.

Kebocoran itu terjadi setelah Trump mengunjungi Inggris pada awal Juni untuk bertemu Ratu Elizabeth II dan Perdana Menteri Theresa May.

Kantor Luar Negeri Inggris tidak membantah keakuratan memo-memo tersebut. Seorang juru bicara Kantor Luar Negeri Inggris menggambarkan kebocoran itu lebih merupakan "perilaku iseng" dan berdalih bahwa para diplomat mereka dibayar untuk bersikap apa adanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini