"Cashless" Per 1 Agustus : Ini Kebutuhan Mendesak Stasiun Taman Kota

Bisnis.com,10 Jul 2019, 16:51 WIB
Penulis: Newswire
Situasi di dalam kereta commuterline arah Jatinegara yang sudah menunggu 1,5 jam karena adanya rel patah di jalur menuju Stasiun Angke, Senin (15/4/2019)./Bisnis-Surya Riyanto

Bisnis.com, JAKARTA – Stasiun Taman Kota di Kembangan, Jakarta Barat masih perlu tambahan mesin isi ulang saldo kartu multi trip untuk mengantisipasi antrean penumpang di loket menjelang pemberhentian penjualan tiket harian berjaminan per 1 Agustus.

Kepala Stasiun Taman Kota Caryudi mengatakan saat ini mesin isi ulang saldo kartu multi trip (KMT) di Stasiun Taman Kota hanya berjumlah satu unit.

Alhasil, penumpang pun masih bergantung pada dua loket dekat pintu masuk untuk membeli tiket KMT baru, mengisi ulang KMT, dan membeli tiket harian berjaminan (THB).

Menurutnya, satu unit mesin itu kurang memadai untuk melayani kebutuhan penumpang. “Idealnya sih dua mesin isi ulang,” katanya seperti dilaporkan Antara, Rabu (10/7/2019).

 Caryudi menjelaskan dua mesin itu dapat memilah antrean penumpang yang ingin membeli KMT baru dan mereka yang hanya ingin mengisi ulang.

Dia menambahkan calon penumpang yang hanya ingin mengisi ulang tinggal mengantre di mesin dan tak perlu antre di loket manual stasiun.

Per 1 Agustus, Stasiun Taman Kota berhenti melayani penjualan tiket harian berjaminan yang dibeli dengan uang fisik (cashless).

Dengan kebijakan itu, pengguna kereta rel listrik (KRL) Commuter Line yang ingin masuk peron Stasiun Taman Kota harus memiliki KMT atau uang elektronik.

Tidak hanya di Stasiun Taman Kota, PT Kereta Commuter Indonesia berhenti menjual THB di Stasiun Palmerah, Stasiun Sudirman, Stasiun Cikini, dan Stasiun Universitas Indonesia per 1 Agustus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendra Wibawa
Terkini