Industri Petrokimia Dikembangkan di Teluk Bintuni, Papua Barat

Bisnis.com,12 Jul 2019, 16:51 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi pabrik petrokimia/Reuters-Raheb Homavandi

Bisnis.com, MANOKWARI – Industri petrokimia yang akan dikembangkan pemerintah di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, diperkirakan dapat menyerap 3.500 tenaga kerja.

Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw pemerintah daerah menyambut baik rencana investasi di daerah tersebut. Kini pihaknya mengupayakan pembebasan lahan untuk pengembangan tahap pertama.

Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni telah menyiapkan lahan di Kampung Onar Baru Distrik Sumuri. Lebih dari 2.000 hektare lahan disiapkan di lokasi tersebut untuk mendukung kawasan inti industri.

"Tidak lama lagi, kita akan memiliki kawasan industri petrokimia terbesar di Indonesia timur," kata Kasihiw.

Untuk mendukung pembangunan tahap pertama, pemerintah daerah akan membebaskan lahan seluas 50 hektare yang saat ini dalam proses dan Bupati optimistis paling lambat tuntas pada Desember 2019.

"Lahan di Distrik Sumuri ini seluruhnya merupakan wilayah adat milik satu suku. Suku Sumuri namanya, dan dialamnya terdapat 19 pemilik hak ulayat. Kita tentu harus berhati-hati dalam melakukan pembebasan lahan agar tidak menimbulkan persoalan," kata Kasihiw.

Pembayaran hak ulayat pada proses pembebasan lahan ini, lanjut Bupati, akan dianggarkan pada APBD Perubahan 2019.

Untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) di daerah tersebut, lanjutnya, Pemkab Teluk Bintuni telah membangun pusat pelatihan tenaga Industri dan Migas. Pihaknya bekerjasama dengan Petrotehno Ciloto Bandung, Jawa Barat dalam mengelolanya.

"Sejauh ini sudah meluluskan dua angkatan dan saat ini masuk angkatan ketiga. Wisuda angkatan ketiga akan dilaksanakan pekan depan," kata Bupati.

Dia mengungkapkan lulusan dari pusat pelatihan tersebut sudah bekerja di sejumlah daerah di Indonesia, bahkan sebagian ada yang diterima di Malaysia dan Qatar.

"Pusat Pelatihan ini kita bangun untuk menyiapkan SDM bidang Industri Migas dari kalangan putra daerah. Selama ini tenaga skill yang bekerja di BP Tangguh kebanyakan didatangkan dari luar. Setelah Pusat pelatihan ini hadir, tenaga dari luar bisa dikurangi," katanya.

Terkait dengan pengembangan industri petrokimia ini, Kasihiw berharap putra-putri Papua ini bisa mendominasi.

"Lulusan Pusat Pelatihan ini sudah terbukti memiliki skill dan mereka sudah mengantong sertivikat keahlian. Maka pada pengembangan Indistri Petrokimia ini anak-anak kami harus jadi prioriitas," kata Bupati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini