Bisnis.com, JAKARTA -- PT BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat atau Bank Sulselbar meraih penghargaan Most Transformative 'Regional Development Bank' (Bank Pembangunan Daerah/BPD) seiring dengan langkah transformasi yang telah dilakukan perseroan secara konsisten dan berkelanjutan.
Penghargaan yang diterima perseroan dalam malam anugerah Bisnis Indonesia Award (BIA) 2019, Jumat (12/7/2019), itu sekaligus meneguhkan Bank Sulselbar sebagai BPD yang paling transformatif serta konsisten berada pada jalur untuk menjadi bank profesional dan berkelas dunia.
Bank Sulselbar telah merealisasikan digitalisasi layanan perbankan mulai dari penyediaan mobile banking (Android dan iOS), uang elektronik, layanan pembayaran pajak secara elektronik serta sederet kanal digital untuk memudahkan kebutuhan perbankan nasabah ritel maupun korporasi. Bank milik Pemerintah Daerah (Pemda) se-Sulsel dan Sulbar ini juga segera menyediakan layanan transaksi perbankan dalam valuta asing dengan menyandang status bank devisa yang juga menjadi bagian dari langkah transformasi.
Komisaris Utama Bisnis Indonesia Hariyadi B. Sukamdani mengatakan seluruh pemenang BIA 2019, termasuk Bank Sulselbar, adalah perusahaan yang mampu menjaga stabilitas kinerja di tengah masa sulit dan dapat melakukan konsolidasi untuk mencatatkan pertumbuhan dengan baik.
"Ekonomi nasional masih menghadapi tantangan pertumbuhan. Pelaku usaha pun mengahadapi tantangan berupa nilai tukar rupiah dan perlambatan di sektor usaha. Namun, masih ada korporasi yang tetap mampu mencapai kinerja dengan baik bahkan meningkatkannya," paparnya dalam acara yang berlangsung di Dian Ballroom, Raffles Hotel, Jakarta, Jumat (12/7).
Malam anugerah BIA 2019 turut dihadiri oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, serta para CEO dan jajaran eksekutif korporasi lainnya.
Adapun Bank Sulselbar memiliki kinerja spesial dalam beberapa waktu terakhir, terutama dari sisi transformasi digital hingga menuju status bank devisa, dibarengi dengan raihan kinerja yang stabil serta konsistensi dalam menjaga profitabilitas.
Bank Sulselbar mencatatkan kinerja yang positif dengan berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp15,68 triliun pada kuartal I/2019, naik 9,26 persen secara year-on-year (yoy). Berdasarkan komposisi, perseroan mampu mempertahankan pertumbuhan giro dan tabungan, sehingga berhasil menjaga rasio dana murah (Current Account Savings Account/CASA) di level 60,84 persen.
Di sisi lain, perseroan juga mampu meningkatkan Capital Adequacy Ratio (CAR) menjadi 25,05 persen. Kinerja positif perseroan juga ditunjukkan oleh masih sangat minimnya rasio Non Performing Loan (NPL), di mana NPL gross tercatat di posisi 0,64 persen, sedangkan NPL net 0,33 persen.
Direktur Utama Bank Sulselbar Andi Muhammad Rahmat mengemukakan seluruh rangkaian langkah transformasi yang dilakukan perseroan berorientasi untuk lebih memperbesar kontribusi terhadap perekonomian dan pembangunan Sulsel dan Sulbar.
"Program transformasi telah kami jalankan dalam beberapa tahun terakhir. Ini jadi landasan untuk lebih berakselerasi ke depannya, untuk pembangunan daerah," terangnya.
Secara umum, serangkaian langkah riil Bank Sulselbar sejalan dengan BIA 2019 yang mengambil tema Stability + Profitability, di mana juga memiliki tujuan yang lebih luas dan strategis, yakni mendorong dunia usaha di Indonesia untuk berkontribusi lebih maksimal dalam pembangunan perekonomian nasional.
Adapun dewan juri BIA terdiri atas Profesor Roy Sembel, pakar investasi dan akademisi Budi Frensidy, praktisi industri finansial Sigit Pramono, bankir Haryajid Ramelan, dan Direktur Produksi & Pemberitaan PT Jurnalindo Aksara Grafika, penerbit Bisnis Indonesia, Arif Budisusilo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel