Dapat Titel Bali Baru, Saatnya Magelang Membenahi Pariwisata

Bisnis.com,17 Jul 2019, 18:45 WIB
Penulis: Yanita Petriella
Dokumentasi - Penampilan paguyuban Grasak dari Tepus saat tampil pada Festival Lima Gunung XVI di dusun Gejayan, desa Banyusidi, Pakis, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (30/7/2017). /Antara-Mohammad Ayudha

Tentu membutuhkan suatu kerja keras agar dapat mempertahankan para turis untuk terus kembali menikmati destinasi wisata di Kabupaten Magelang. 

Pemkab Magelang sendiri juga tengah berusaha menghidupkan kantong-kantong wisata lain di sekitar Candi Borobudur sehingga tak terjadi penumpukan pengunjung dan Magelang tak dianggap hanya sebagai destinasi wisata Candi Borobudur. 

"Ini kami lakukan agar para wisatawan kembali lagi ke Magelang. Ini juga upaya pemerintah untuk menjaga ekosistem di sekitar Candi Borobudur," ucap Iwan.

Di area luar Candi Borobudur saat ini sudah memiliki banyak lokasi acara yang kerap kali digunakan seperti Borobudur Marathon dan konser musisi internasional.

"Yang mau ke candi silakan, kami punya banyak candi lain selain Borobudur. Yang mau ke gunung silakan, kami punya gunung dari yang pendek sampai yang tinggi," tuturnya. 

Pengembangan pariwisata di Magelang pun terus mengedepankan pengembangan berbasis komunitas yang melibatkan masyarakat setempat.

Pihaknya meyakini wisata alam bakal terus menggairahkan perekonomian suatu kawasan dibandingkan dengan perambahan lahan yang hanya menguntungkan dalam hitungan tahun.

"Wisata alam membantu masyarakat yang mayoritas petani untuk memiliki pekerjaan lain selain mengolah lahan jika musim kering tiba. Tentu kami terus beri mereka pelatihan agar semakin percaya diri melayani turis," terang Iwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Wike Dita Herlinda
Terkini