Dapat Suntikan Kredit Rp300 Miliar, Dua Multifinance Grup Buana Siap Ekspansi

Bisnis.com,17 Jul 2019, 10:06 WIB
Penulis: Wibi Pangestu Pratama
Karyawan menata uang rupiah di Cash Center Bank BNI di Jakarta, Rabu (10/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — PT Artha Prima Finance dan PT Buana Sejahtera Multidana, anak perusahaan Buana Sejahtera Group, menandatangani perjanjian kredit dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) atau BNI senilai Rp300 miliar.

Dengan kredit tersebut, kedua perusahaan membidik penyaluran pembiayaan hingga Rp600 miliar pada tahun ini.

Penandatanganan kerja sama kredit dilakukan oleh Direktur Artha Prima Finance Ivan Yunanto dan Agung Nugoho, Direktur Buana Sejahtera Multidana Herry Mulyadi dan M. Nur Alam, bersama Pgs GM Divisi LMC1 BNI Amerita. Penandatanganan tersebut dilakukan pada Selasa (16/7/2019) di Jakarta.

Presiden Direktur Buana Sejahtera Group Zaenal Abidin, yang turut hadir dalam kesempatan tersebut, menjelaskan bahwa sejumlah perusahaan pembiayaan masih mengandalkan perbankan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan tahun ini.

Menurut dia, proses pendanaan dari perbankan relatif lebih mudah dibandingkan dengan menerbitkan obligasi.

Zaenal pun menjelaskan, adanya kerja sama kredit tersebut membuat kedua anak perusahaan meningkatkan target penyaluran pembiayaan menjadi Rp600 miliar. Jumlah tersebut meningkat sekitar 12,8% (year on year/yoy) dari realisasi penyaluran pembiayaan pada 2018 senilai Rp531,5 miliar.

“Penandatanganan kerja sama dengan BNI ini merupakan salah satu strategi Buana Sejahtera Group untuk mendorong peningkatan realisasi pembiayaan kendaraan yang ditargetkan, selain menunjukan masih tingginya tingkat kepercayaan perbankan terhadap perusahaan,” ujar Zaenal pada Selasa (16/7/2019) di Jakarta.

Menurut dia, kedua perusahaan akan terus fokus menggarap segmen pembiayaan kendaraan roda empat, baik kendaraan penumpang maupun komersial. Kerja sama dengan BNI pun menurut Zaenal menjadi momentum bagi grup untuk fokus mendorong kemitraan dengan kalangan perbankan nasional.

Zaenal menjelaskan, pertumbuhan industri pembiayaan pada tahun ini cenderung konservatif, seiring dengan kinerja penjualan kendaraan yang diperkirakan belum tumbuh optimal.

"Maka dari itu, perusahaan lebih memilih menjaga kualitas portofolio pembiayaan," ujar dia.

Meskipun begitu, Zaenal optimistis bahwa laba kedua perusahaan secara akumulasi dapat menyentuh Rp33,6 miliar atau tumbuh 6,6% (yoy) dari tahun sebelumnya senilai Rp31,5 miliar. Pihaknya pun akan menekan rasio kredit bermasalah (non performing finance/NPF) hingga di bawah 2%.

"Kami menargetkan [NPF] di angka 1,5%," tutup Zaenal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Emanuel B. Caesario
Terkini