Indonesia Kecam Pemberian Oxford Freedom of the City Award kepada Tokoh Pembebasan Papua Barat

Bisnis.com,18 Jul 2019, 10:20 WIB
Penulis: Denis Riantiza Meilanova
Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan untuk Papua Barat (ULMWP) Benny Wenda./bbc.co.uk

Bisnis.com, JAKARTA - Dewan Kota Oxford, Inggris dilaporkan memberikan penghargaan Oxford Freedom of the City Award kepada Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan untuk Papua Barat (ULMWP) Benny Wenda pada Rabu (17/7/2019).

Melalui KBRI London, Pemerintah Indonesia menyatakan mengecam keras keputusan tersebut.

KBRI London menyatakan penghargaan tersebut diberikan kepada orang yang salah. Sebab, menurut KBRI London, Benny Wenda merupakan pelaku dan pendukung penggunaan kekerasan dalam mencapai tujuan politiknya.

"KBRI London mempertanyakan dasar pemberian penghargaan tersebut kepada yang bersangkutan sebagai 'peaceful campaigner for democracy' ditengah banyaknya bukti yang mengaitkan yang bersangkutan dengan berbagai kekerasan bersenjata yang terjadi di Papua," demikian pernyataan KBRI London, Kamis (18/7/2019).

Lebih lanjut, KBRI London menyatakan bahwa pemberian penghargaan justru akan memberikan legitimasi kepada orang tersebut dan kelompoknya untuk terus meningkatkan tindakan kekerasan bersenjata terhadap warga sipil dan aparat pemerintah yang bertugas menjaga keberlangsungan pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya di Papua.

Sikap Inggris

Pemerintah Indonesia mencatat pernyataan tegas Pemerintah Inggris yang mendukung penuh kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan bahwa pemberian penghargaan tersebut tidak mewakili posisi Pemerintah Inggris.

Pemerintah Indonesia menghargai sikap Inggris yang tetap menghormati kedaulatan dan integritas wilayah Republik Indonesia, dan pengakuan bahwa Papua adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Indonesia.

"Posisi Indonesia terhadap gerakan separatisme akan tetap tegas. Indonesia tidak akan mundur satu senti pun untuk menegakkan NKRI," kata pihak KBRI London.

Pemberian penghargaan kepada orang yang memiliki catatan kriminal tersebut melalui gerakan separatis bersenjata menunjukkan ketidakpahaman Dewan Kota Oxford terhadap sepak terjang yang bersangkutan selama ini dan kemajuan pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat yang sebenarnya.

Dengan tindakan itu, Dewan Kota Oxford kembali melukai perasaan rakyat Indonesia. Penghargaan kepada Benny Wenda merupakan kelanjutan dukungan Dewan kepada gerakan Papua Merdeka setelah memberi izin pembukaan kantor Free West Papua Campaign di Oxford pada 2013.

Pemberian penghargaan kepada orang tersebut juga mengurangi kredibilitas kota Oxford sebagai salah satu pusat pendidikan terkemuka di dunia.

KBRI London berpandangan bahwa pemberian penghargaan tersebut dapat menghambat upaya peningkatan kerja sama Indonesia – Inggris, khususnya dengan Kota Oxford, terutama disaat kedua negara tengah merayakan 70 Tahun hubungan diplomatik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini