Begini Langkah Belitung Antisipasi Lesunya Bisnis Pariwisata

Bisnis.com,18 Jul 2019, 15:38 WIB
Penulis: Newswire
Bandara Depati Amir, Kota Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel), memiliki terminal baru yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian daerah melalui sektor pariwisata./Bisnis-Antara

Bisnis.com, TANJUNG PANDAN – Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, membentuk konsorsium pariwisata guna membangkitkan kondisi pariwisata di daerah itu.

"Melalui konsorsium pariwisata Belitung, wisatawan bisa membeli tiket dengan harga murah dan dikawinkan dengan paket pariwisata," kata Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie, di Tanjung Pandan, ibu kota Kabupaten Belitung, pada Kamis (18/7/2019).

Dia mengemukakan kondisi pariwisata di daerah itu saat ini mengalami kelesuan dikarenakan tingginya harga tiket pesawat, sehingga berdampak terhadap jumlah kunjungan wisatawan dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Menurut Isyak, 30 perusahaan tergabung dalam konsorsium pariwisata tersebut seperti perusahaan maskapai, hotel, dan biro perjalanan wisata.

"Konsorsium tidak ada subsidi, ini murni lobi kami kepada perusahaan maskapai. Kalau mereka memikirkan pariwisata Indonesia khususnya Belitung tolong berikan harga yang spesial," ujarnya.

Isyak menyebutkan dengan keberadaan konsorsium tersebut, diharapkan lahir kesepakatan harga mengenai paket wisata yang murah namun tidak murahan, sehingga menarik kunjungan wisatawan dalam jumlah banyak.

"Jadi, ada semacam take and give maskapai membutuhkan kepastian kursi pesawatnya perlu terisi. Konsorsium membutuhkan harga yang baik. Kami akan jamin kursinya terisi melalui konsorsium ini," ujarnya.

Isyak berharap melalui pembentukan konsorsium ini, kondisi kelesuan pariwisata di daerah itu dapat berakhir, sehingga kunjungan wisatawan dapat kembali normal.

"Kami ingin mengembalikan ke titik di mana Belitung mencapai 460.000 jumlah kunjungan wisatawan seperti tahun lalu. Pada tahun ini kami targetkan 500.000 jumlah kunjungan wisatawan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini