Bisnis.com, BUKIT TINGGI – PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM mempertimbangkan penerbitan saham baru PT Permodalan Nasional Madani Investment Management (PNMIM) sebagai pengganti rencana akuisisi oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk,.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menuturkan, kinerja PNMIM masih sangat baik dalam beberapa tahun terkahir. Oleh karena itu, PNM merasa penerbitan saham baru akan lebih baik untuk PNMIM agar dapat ekspansi lebih jauh.
"Mereka [BTN] kan sudah akusisi saham kami 30%, sekarang ini lagi dalam proses kelengkapan dokumen, karena mereka juga sudah masuk sebagai pemegang saham pengendali. Rencana ke depannya kami sedang pertimbangkan untuk penerbitan saham baru saja. Kami akan diskusikan dengan BTN," katanya kepada Bisnis, Rabu (17/7/2019).
Mengenai penawaran harga saham nantinya, Arief menyampaikan bahwa PNM masih membahasnya.
"Tetapi pertimbangan utama kami adalah peningaktan volume bisnis PNMIM ini dulu," ujarnya.
Adapun, total portofolio efek milik PNM Dana Tunai pada tahun lalu tercatat Rp258,91 miliar, atau naik 3,6 kali lipat dari aset tahun sebelumnya Rp71,45 miliar.
Namun sayangnya, laba sebelum pajak tercatat turun 65,94% (year-on-year/yoy) dari Rp22,85 menjadi Rp13,77 miliar tahun ini.
Sebagai informasi, PNMIM adalah manajer investasi yang melakukan penawaran umum unit penyertaan PNM Dana Tunai secara terus menerus sampai dengan batas yang ditentukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel