IPC Masih Tunggu Valuasi Saham Krakatau Bandar Samudera

Bisnis.com,18 Jul 2019, 21:18 WIB
Penulis: Sri Mas Sari
Direktur Utama IPC Elvyn G. Masassya di Jakarta, Senin (18/3/2019)./Bisnis-Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) masih menunggu valuasi saham oleh PT Krakatau Steel Tbk. sehingga belum merealisasikan rencana pembelian 49% saham PT Krakatau Bandar Samudera (KBS), anak perusahaan Krakatau Steel yang mengoperatori Pelabuhan Cigading di Cilegon.

Direktur Utama Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II/IPC Elvyn G. Masassya mengatakan bahwa nota kesepahaman antara kedua BUMN memang sudah dilakukan. 

"Tapi, untuk kami eksekusi, harus menunggu valuasi dan hasil valuasi itu nanti kami sepakati," katanya kepada Bisnis.com, Selasa (16/7/2019).

Semula IPC berharap dapat mewujudkan rencana pembelian sebagian saham dalam semester I/2019.

Saat ditanya apakah eksekusi akan mundur ke tahun depan, Elvyn mengatakan, "kami sih berharap as soon as possible, tapi karena ini menyangkut pihak lain, ya harus kami bicarakan."

Pembelian sebagian saham KBS adalah bagian dari strategi pertumbuhan IPC secara anorganik tahun ini, yakni dengan mengelola pelabuhan di luar wilayah kerja perseroan. 

Kepemilikan minoritas saham oleh Pelindo II nantinya akan diikuti dengan kerja sama pengoperasian. IPC akan mengoperatori Cigading yang selama ini banyak menangani bongkar muat kargo curah kering, seperti pelet, bijih besi, batubara, gipsum, garam, kedelai, jagung, dan gula mentah. Tahun lalu produksi bongkar muat Cigading mencapai 17,2 juta ton.

Rencana aksi korporasi itu juga sejalan dengan keinginan Kementerian BUMN agar seluruh pelabuhan di Tanah Air dikelola oleh Pelindo. Kementerian BUMN ingin agar perusahaan pelat merah di luar Pelindo fokus pada bisnis inti. 

Cigading yang memiliki pelabuhan terdalam di Indonesia diarahkan untuk menangani segala jenis kargo, baik curah kering, curah cair, maupun kontainer. 

Dermaga 6, salah satu slot dermaga Cigading yang mempunyai kedalaman 21 meter di bawah permukaan air (LWS), dapat disandari oleh kapal jenis super capesize sekitar 200.000 DWT untuk kargo curah kering.

Untuk membeli 49% saham KBS, IPC menyiapkan modal Rp1,7 triliun yang merupakan sebagian dari rencana belanja modal perusahaan tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendra Wibawa
Terkini