Bisnis.com JAKARTA -- Kendati kinerja pembiayaan masih berat, arus emisi surat utang oleh perusahaan pembiayaan pada semester I/2019 cukup kencang dibandingkan dengan industri lainnya.
Berdasarkan data Pefindo, total penerbitan surat utang perusahaan pembiayaan mencapai Rp27,48 triliun per semester I/2019, atau sekitar 65,73% dari total penerbitan pada sepanjang 2018.
Senior Vice President, Financial Institution Ratings Division Pefindo Hendro Utomo memaparkan, mandat surat utang perusahaan pembiayaan yang tercatat oleh Pefindo mencapai Rp7,4 triliun.
Jika mandat tersebut terealisasi dan tidak ada mandat baru, maka total emisi surat utang dari perusahaan pembiayaan di akhir tahun 2019 menjadi sekitar Rp34 triliun -- Rp 35 triliun.
“Sekarang baru tanggal 17 Juli, terlalu dini untuk menyimpulkan kondisi kuartal III, tapi permintaan peringkat untuk emisi surat utang pembiayaan tetap ada khususnya dari pemain-pemain besar,” katanya, dikutip Jumat (19/7/2019).
Dia meyakini, sumber pendanaan lain seperti pinjaman bank, baik bank lokal dan luar negeri, masih tersedia. Hendro mencermati, tren pembiayaan offshore meningkat sebagai langkah antisipasi penurunan dari sumber dana lain.
“Jadi, jika perusahaan pembiayaan bisa mengatasi penurunan sumber dana dari surat utang, misalnya dengan pinjaman bank domestik atau luar negeri, seharusnya bisa menjaga kinerja,” katanya.
Sementara itu, medium term notes (MTN) tercatat turun cukup tajam. Sepanjang 2018, MTN yang diterbitkan oleh perusahaan pembiayaan mencapai Rp4,9 triliun, tetapi pada semester I/2019 MTN baru tercatat Rp900 miliar.
“Sekarang di POJK 35/2018 yang mengatur perusahaan pembiayaan, juga mengatur penerbitan MTN. Jadi sekarang syarat penerbitan MTN bagi perusahaan pembiayaan menjadi lebih ketat.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel