Transcoal Pasific (TCPI) Raih Kontrak Baru Rp76 Miliar

Bisnis.com,20 Jul 2019, 19:05 WIB
Penulis: Muhammad Ridwan
Direktur Utama PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) Dirc Richard Talumewo (tengah), Direktur Erizal Djayadi (kiri), Komisaris Aliyah Sianne Salim (kanan), Direktur PT Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna Setia (kedua kanan) dan Direktur Fithri Hadi saat pencatatan perdana saham PT TCPI di Jakarta, Jumat (6/7/2018)./JIBI/Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten pelayaran, PT Transcoal Pasific Tbk. berhasil mendapatkan kontrak baru senilai Rp76 miliar.

Dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, emiten berkode saham TCPI tersebut menandatangani kontrak baru Supply of Tug & Barges Fleet for The Sea Transportation of Crude Palm Oil (CPO) & Palm Kernel (PIC) in Indonesia yang diperoleh dari suatu perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta, yang bergerak di bidang produksi minyak sawit mentah.

Adapun, kontrak tersebut meliputi jasa pengangkutan crude palm oil (CPO) menggunakan kapal tunda (tug) dan kapal tongkang (barge) dari Labuhan Muat Bunati, Labuhan Muat Kelampai, Labuhan Muat Pangkalan Banteng, Labuhan Muat Pamukan & Sungai Durian, dan Labuhan Muat Tayan ke Labuhan Bongkar Pulau Laut.

Kontrak pengangkutan tersebut untuk jangka waktu 2+1 atau 2 tahun kontrak tetap yang dapat ditambah dengan 1 tahun, dengan periode kontrak dimulai pada 1 Agustus 2019.

Perseroan mengestimasi pendapatan atas kontrak tersebut senilai Rp76 miliar dengan jangka waktu 3 tahun.

Selain itu, dengan adanya kontrak tersebut akan berdampak positif terhadap kegiatan operasional perseroan karena mendapatkan kepercayaan dari pelanggan untuk mengangkut CPO yang dimiliki pelanggan.

Sebelumnya, perseroan optimistis mampu membukukan laba Rp200 miliar pada semester I/2019 sejalan dengan serangkaian strategi yang telah dijalankan.

Pada kuartal I/2019, Transcoal Pacific melaporkan pendapatan Rp601,99 miliar atau tumbuh 12,86 persen secara tahunan. Dari situ, laba bersih yang dibukukan senilai Rp73,45 miliar atau naik 18,71 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Selain itu, perseroan masih optimistis membukukan pertumbuhan volume pengangkutan 25 persen tahun ini. Perseroan memproyeksikan terjadi pertumbuhan volume pengangkutan dari 41,53 juta ton menjadi 51 juta ton pada 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini