AS Restui Joint Venture American Airlines dan Qantas Airways

Bisnis.com,21 Jul 2019, 08:04 WIB
Penulis: Annisa Sulistyo Rini
Pesawat American Airlines. /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA--Departemen Transportasi Amerika Serikat (the US Depatment of Transportation/DOT) memberikan persetujuan akhir untuk rencana joint venture maskapai American Airlines dan Qantas Airways.

Dilansir dari Reuters, Sabtu (20/7/2019), Otoritas AS sebelumnya menolak proposal aksi korporasi tersebut pada 2016. Sebuah proposal untuk pembentukan perusahaan patungan antara AS, Australia, dan Selandia Baru sebelumnya ditolak pada November 2016 oleh DOT di bawah kepemimpinan Presiden Barack Obama. 

Keputusan tersebut diambil setelah kajian selama 17 bulan dan disimpulkan bahwa kerja sama tersebut berpotensi mengurangi kompetisi dan pilihan masyarakat.

Pada akhir bulan lalu, DOT menerbitkan perintah persetujuan kesepahaman kedua maskapai dan memberikan imunitas anti monopoli untuk pelayanan penerbangan internasional.

Sekretaris Departemen Transportasi AS Elaine Chao menyatakan persetujuan tersebut pada Jumat sore lalu dan keputusan yang diambil merupakan kajian lengkap dari proposal JV maskapai pertama selama pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

Kerja sama ini akan membuka peluang kedua maskapai untuk berkoordinasi dalam perencanaan bisnis, penentuan harga, penjualan, serta program frequent flyer dengan opsi baru dan peningkatan layanan. American Airlines dan Qantas berencana untuk membuka 3 rute baru dalam 2 tahun pertama dari kerja sama ini bersamaan dengan penambahan kapasitas dari rute yang telah ada.

Chief Executive American Airlines Doug Parker pada bulan lalu mengatakan bahwa joint venture kedua maskapai bisa membuka lapangan kerja di sektor penerbangan.

Pada Juni 2019, JetBlue Airways mengatakan kepada DOT bahwa mereka tidak memihak siapapun, tetapi aksi korporasi kedua maskapai dinilai berpotensi menurunkan kompetisi di pasar.

JetBlue juga menyampaikan tiga aliansi penerbangan besar, yang terdiri dari OneWorld, SkyTeam, dan StarAlliance, akan menguasai 86% dari pasar AS--Australia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini