Semester I/2019, Produksi Batu Bara Delta Dunia Makmur (DOID) Tumbuh 21 Persen

Bisnis.com,22 Jul 2019, 17:54 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
Direktur Utama PT Delta Dunia Makmur Tbk Hagianto Kumala (tengah), berbincang dengan Direktur Ariani Vidya Sofjan (kanan) dan Direktur Eddy Porwanto Poo seusai rapat umum pemegang saham tahun (RUPST) di Jakarta, Rabu (22/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Delta Dunia Makmur Tbk. merealisasikan pertumbuhan volume pengupasan lapisan penutup dan produksi batu bara sebesar dua digit secara tahunan pada semester I/2019.

Saat ini, Delta Dunia Makmur memfokuskan usaha di bidang jasa kontraktor pertambangan. Perseroan menjalankan usaha itu melalui entitas anak, yakni PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA).

Head of Investor Relations Delta Dunia Makmur (DOID) Regina Korompis mengungkapkan BUMA merealisasikan volume pengupasan lapisan penutup batu bara atau overburden removal (OB) sebear 94,1 juta bank cubic meter (bcm) pada kuartal II/2019. Pencapaian itu diklaim tumbuh 5 persen dari 89,5 juta bcm pada kuartal II/2018.

Sepanjang semester I/2019, realisasi volume OB perseroan mencapai 191,1 juta bcm atau tumbuh 13 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Adapun total volume produksi batu bara atau coal getting DOID mencapai 24,2 juta ton pada Januari—Juni 2019 atau tumbuh 21 persen secara tahunan.

“Kami dapat menghasilkan volume produksi yang lebih tinggi hingga dua digit karena kapasitas yang lebih tinggi dan keunggulan operasional yang lebih baik,” jelasnya kepada Bisnis, Senin (22/7/2019).

Regina meyakini perseroan mampu mencapai target volume OB 380 juta bcm—420 juta bcm yang dibidik pada 2019. Optimisme itu disebut sejalan dengan keahlian dan operasional yang baik dari perseroan.

“Target itu berdasarkan kontrak dengan klien. Jadi, kalau harga batu bara relatif stabil, kami tetap optimistis target produksi itu bisa tercapai,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini