Kontroversi FaceApp: Dari Aplikasi 'Lucu-lucuan' Hingga Tudingan Peretasan

Bisnis.com,23 Jul 2019, 11:37 WIB
Penulis: Gombang Nan Cengka
Presiden AS Donald Trump (kiri) menerima bola sepak dari Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) dalam konferensi pers bersama setelah keduanya bertemu membahas sejumlah isu di Helsinki, Finlandia, Senin (16/7)./Reuters-Grigoriy Dukor

Di sisi lain, banyak pihak yang menyuarakan kewaspadaan terhadap FaceApp.

Salah satu media di Amerika Serikat, New York Post, memasang judul berita Rusia Sekarang Memiliki Data Anda.

Politikus dan senator senior Chuck Schumer dari Partai Demokrat meminta agar lembaga kepolisian federal Amerika Serikat FBI untuk menyelidiki aplikasi tersebut.

Paling tidak, ada dua hal yang membuat aplikasi FaceApp ini menimbulkan keresahan.

Pertama adalah syarat penggunaannya (terms of use). Syarat penggunaan tertanggal tahun 2017 itu menyebutkan bahwa FaceApp mendapatkan lisensi penggunaan konten pengguna yang berlaku selama-lamanya.

 Ini termasuk foto-foto yang diunggah pengguna FaceApp. Artinya, foto yang diunggah bisa jadi disimpan dalam jangka waktu tidak terbatas.

Mungkin, untuk menenangkan kekhawatiran ini, siaran pers bos Wireless Labs pada 17 Juli 2019 menyebutkan bahwa FaceApp hanya akan menyimpan foto selama 48 jam setelah diunggah, dan setelah itu dihapus.

Masalah kedua buat pengguna di Amerika Serikat adalah asal negara pengembang FaceApp.

Meskipun FaceApp sendiri menggunakan infrastruktur peladen dari Amazon dan Google, dua perusahaan besar yang bermarkas di Amerika Serikat, para pengembang aplikasi ini sendiri berasal dari Rusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Wike Dita Herlinda
Terkini
'