Gelombang Panas 'Membakar' Dunia, Ini Ancamannya

Bisnis.com,23 Jul 2019, 13:27 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Ilustrasi gelombang panas/iop.org

Bisnis.com, JAKARTA – Ketika gelombang panas yang menyengat wilayah timur Amerika Serikat (AS) berakhir sementara, warga wilayah barat Negeri Paman Sam harus siap ramai-ramai bermandikan keringat.

National Weather Service AS telah memperkirakan badai dengan petir dan hujan deras membasahi Negeri Paman Sam pada Senin (22/7/2019) waktu setempat.

Proyeksi itu memberikan sedikit kesegaran setelah gelombang panas, yang mencapai 41 derajat Celcius, menyengat berbagai wilayah AS selama beberapa bulan terakhir.

"Gelombang panas berbahaya yang menyelimuti sebagian besar wilayah Midwest hingga East Coast akhirnya berhenti pada Senin,” terang badan cuaca nasional AS tersebut sambil mengingatkan curah hujan deras dan petir yang bakal mengiringinya.

Namun saat wilayah timur mendingin, belahan barat AS akan mulai terbakar. Penyedia layanan perkiraan cuaca AccuWeather mengatakan suhu di timur pegunungan Cascades menuju bagian utara pegunungan Rockies akan meningkat.

Peringatan gelombang panas ini pun berlaku bagi 15 juta warga di sebagian Nevada, Idaho, dan Utah, seperti dilansir dari USA Today.

Panas dan kelembapan yang rendah diperingatkan akan menciptakan bahaya kebakaran yang tinggi. Kondisi kering, dikombinasikan dengan panas dan angin lokal, dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi percikan api yang nyalanya akan dengan cepat membesar.

Gelombang panas yang berbahaya dan mematikan memang telah mencengkeram AS sepanjang musim panas tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini