Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mencatat laba bersih sebesar Rp7,63 triliun atau naik 2,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) per semester I/2019. Capaian itu terpaut jauh dengan kinerja periode yang sama tahun lalu dengan laba bersih tumbuh 16 persen yoy.
Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo menjelaskan bahwa tahun ini bank tertekan dari segi beban dana. Perseroan mencatat pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 1 persen yoy, yakni menjadi Rp17,61 triliun.
“Cost of fund tahun ini naik dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun lalu 2,8 persen, sekarang 3,2 persen,” katanya dalam paparan kinerja semester I/2019 di kantor pusat BNI, Jakarta, Selasa (23/7/2019).
Selain itu permintaan kredit baru pada paruh pertama tahun ini sekitar 80 persen di antaranya disalurkan pada kuartal II. Pada tiga bulan pertama tahun ini penyaluran kredit baru lebih kurang sebanyak Rp7 triliun dari Rp33 triliun kredit baru sepanjang semester I/2019.
Selain itu Anggoro menyampaikan bahwa penyumbang pertumbuhan terbesar kredit BNI adalah korporasi. Pada paruh pertama tahun ini imbal hasil dari segmen tersebut turun, sehingga berdampak pada pendapatan bunga.
Sampai akhir tahun BNI memperkirakan pertumbuhan laba masih satu digit. Bank milik negara ini memproyeksi pendapatan bersih setelah pajak akan naik antara 6 persen - 8 persen secara tahunan per Desember 2019.
Sementara itu pertumbuhan laba BNI per semester I/2019 dijaga oleh pendapatan nonbunga. Pada periode itu fee based income naik 11,6 persen yoy. Sebanyak 96,5 persen di antaranya adalah recurring fee yang tumbuh 16,6 persen yoy menjadi Rp5,2 triliun.
Adapun kenaikan pendapatan nonbunga pada semester I tahun 2019 didorong oleh kontribusi komisi dari segmen business banking, antara lain dari trade finance yang tumbuh 15,8 persen yoy, sindikasi yang tumbuh 76,5 persen yoy dan bank garansi yang tumbuh 1,3 persen yoy. Sisanya dari pertumbuhan bisnis konsumer dan ritel, antara lain komisi dari pengelolaan kartu debit dengan pertumbuhan 65,3 persen yoy, dan bisnis kartu yang tumbuh 12,9 persen yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel