Bisnis.com, JAKARTA — Perbankan diminta rutin melakukan pengetesan sistem sebelum benar-benar menerapkan pada nasabah guna menghindari hal-hal yang tidak inginkan bersama.
Dengan demikian, kejadian gangguan sistem seperti yang terjadi pada Bank Mandiri akhir pekan lalu tidak akan terulang kembali.
Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Ricky Satria mengatakan yang dialami Bank Mandiri pada akhir pekan lalu sehingga berakibat pada perubahan saldo sebagain nasabahnya karena kesalahan uji coba sistem.
Namun, dia memastikan pihak Bank Mandiri sudah melakukan pelaporan baik secara informal dan formal.
“Kalau dari tim pengawas kemarin bilangnya sebenarnya Mandiri sedang pengetesan sistem, jadi pas hari itu karena weekend mereka langsung melakukan pelaporan secara informal dan pada seninya sudah menyerahkan laporan secara formal,” katanya, Selasa (23/7/2019).
Untuk itu, Ricky menekankan jika perbankan rajin melakukan pengetesan sistem kemudian mengevaluasi dan selalu mengacu pada Standar Operasional Prosedur atau SOP maka kejadian serupa Bank Mandiri tidak akan terjadi lagi.
Menurut Ricky, tim pengawas Bank Indonesia juga sudah memberikan review kepada Bank Mandiri sebagai langkah mitigasi regulator.
“Prinsipnya yang general itu tentu bank harus punya SOP dan yang menjalankan capable. Harus ada percobaan dulu dalam satu sistem itu agar tidak ada yang kurang ketika diimplementasikan,” ujar Ricky.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan juga menyoroti permasalahan teknologi informasi yang dialami oleh Bank Mandiri.
Selain meminta perseroan untuk segera melaporkan masalah, OJK juga mengingatkan industri perbankan untuk melakukan review fungsi teknologi informasi.
Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Manajemen Strategis OJK Anto Prabowo mengatakan permasalahan yang dialami oleh Bank Mandiri penting untuk menjadi perhatian industri perbankan.
Seperti diketahui pada Sabtu (20/7) lalu, sistem Bank Mandiri tiba-tiba mengalami gangguan dan menjadi trending di media sosial dengan tanda pagar (tagar) #Mandirierror.
Gangguan tersebut membuat nasabah mengalami perubahan saldo, baik yang berkurang maupun bertambah. Setidaknya ada 10% atau sekitar 1,5 juta rekening nasabah yang mengalami perubahan saldo.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengkonfirmasi perubahan saldo rekening nasabah terjadi pada saat perpindahan proses dari core system ke back up system yang rutin dilaksanakan di akhir hari.
“Tidak ada unsur fraud. Kami memohon maaf dan kami pastikan rekening nasabah aman,” kata Rohan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel