E-commerce Masuk Bisnis Umrah, Agen Resmi Bakal Kehilangan 20% Konsumen

Bisnis.com,24 Jul 2019, 12:22 WIB
Penulis: Yanita Petriella
Suasana kegiatan beribadah di sekeliling Kabah/JIBI-Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Para pelaku usaha umrah memperkirakan adanya dampak penurunan sebesar 10% hingga 20% pemesanan jemaah umroh melalui Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah, apabila pelaku marketplace turut serta dalam bisnis jasa penyelenggara maupun penjualan paket ibadah umrah. 

Ketua Umum Syarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (Sapuhi) Syam Resfiadi mengatakan persaingan antar-Penyelenggaran Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) saat ini sangat ketat. 

Apabila pemerintah membuka peluang bagi pelaku e-commerce untuk turut serta menjadi tempat penjualan tiket dan paket untuk umroh tentu akan menggulung bisnis umroh konvensional. 

"Meski Traveloka dan Tokopedia ini hanya sebagai tempat penjualan paket dan tiket kami sama saja akan merugikan kami. Tentu dari segi perolehan calon jemaah PPIU akan turun sebesar 10% hingga 20%, karena pasti akan beralih membeli di e-commerce," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (23/7/2019).

Sepanjang tahun lalu, jumlah jemaah umrah asal Indonesia mencapai 1,05 juta orang. Tahun ini sendiri diperkirakan akan ada 1,2 juta jemaah dan diproyeksikan akan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. 

Dia menambahkan bisnis penyelenggaraan ibadah haji dan umrah ini bukan sekedar bisnis. Pasalnya, seluruh biro perjalanan umrah dan biro perjalanan haji khusus yang sudah mendapat izin resmi yang masuk PPIU. 

"Tidak mudah bagi sebuah perusahaan untuk bisa mendapat izin menyelenggarakan perjalanan umrah dan haji khusus serta harus tersertifikasi," kata Syam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Wike Dita Herlinda
Terkini