AS Jatuhkan Sanksi Kepada Menlu Iran 

Bisnis.com,01 Agt 2019, 13:15 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA--Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, demikian menurut Kantor Pengawasan Aset Asing Departemen Keuangan AS dalam situs webnya.

Departemen Keuangan menyatakan menjatuhkan sanksi pada Zarif karena bertindak atas nama Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

"Javad Zarif mengimplementasikan agenda sembrono Pemimpin Tertinggi Iran, dan merupakan juru bicara utama rezim di seluruh dunia," kata Menteri Keuangan Steven Mnuchin dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Aljazeera.com, Kamis (1/8/2019).

Akan tetapi Zarif menepis sanksi tersebut melalui akun Twitter. Dia mengatakan langkah AS itu menunjukkan Washington melihatnya sebagai "ancaman".

"Sanksi itu tidak berpengaruh pada saya atau keluarga saya, karena saya tidak memiliki properti atau kepentingan di luar Iran," kata Zarif. Dia mengakui alasan AS untuk membidiknya karena dia adalah juru bicara utama Iran di seluruh dunia.

Zarif menyatakana terima kasih karena dirinya dianggap sebagai ancaman besar bagi agenda AS.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi menambahkan di Twitter. "Puncak kebodohan dan ketidakkonsistenan para pemimpin Amerika Serikat adalah pada titik di mana mereka tidak mengakui Dr Zarif sebagai orang yang berpengaruh dalam kebijakan Iran. Dengan ketidaktahuan yang besar, mereka menjatuhkan sanksi kepadanya," ujar Mousavi. 

“Amerika Serikat memiliki rasa takut yang kuat terhadap logika Dr Zarif dan keterampilan negosiasinya,” ujar Mousavi.

Pemerintah AS menyatakan akan membuat keputusan apakah akan memberikan Zarif visa perjalanan atau tidak, termasuk untuk perjalanan ke PBB. 

Zarif kemungkinan akan menghadiri Sidang Umum PBB tahunan pada bulan September. Dia terakhir mengunjungi PBB di New York awal bulan ini.

Seorang pejabat senior AS menegaskan bahwa Trump terbuka untuk pembicaraan dengan Iran, tetapi mengatakan pemerintah tidak menganggap Zarif sebagai pembuat keputusan utama.

Tindakan itu sangat tidak biasa karena menghukum diplomat top negara lain. Tindakan tersebut dilakukan sebulan setelah Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang menjatuhkan sanksi kepada pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Ketegangan meningkat antara kedua negara sejak Trump menarik AS dari kesepakatan nuklir 2015 dan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran.

Kekhawatiran akan konflik langsung AS-Iran meningkat sejak Mei setelah Iran menyerang kapal tanker minyak di Teluk. Iran juga menembak jatuh sebuah drone mata-mata AS.

AS sempat merencanakan serangan ke Iran bulan lalu, namun dibatalkan Trump pada menit terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini