Investasi Pengembangan Energi Terbarukan Perlu Percepatan

Bisnis.com,01 Agt 2019, 13:30 WIB
Penulis: Newswire
Energi terbarukan/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA The United Nations Development Programme (UNDP) di Indonesia bersama PT Solar Indonesia Energi dan lembaga terkait lainnya menyatakan terus mendorong percepatan investasi dari berbagai sumber untuk pembangunan energi terbarukan.

"UNDP juga fokus terhadap energi terbarukan dan energi bersih yang diharapkan mampu mengurangi emisi dan membuat bumi lebih sejuk," kata perwakilan dari UNDP di Indonesia Boyke Octavian Lakaseru dalam Forum Group Discussion "Clean and Affordable Energy" di Jakarta, Kamis (1/8/2019).

Boyke menuturkan sekitar 2.500 desa di Indonesia masih belum teraliri listrik. Hal klasik yang menjadi tantangan untuk perluasan elektrifikasi bagi masyarakat di daerah tertinggal, terpenci,l dan terluar di antaranya adalah biaya yang besar dan aspek bisnis yang dinilai tidak menguntungkan.

Hal tersebut membuat pembangunan infrastruktur listrik di daerah tertinggal tersebut jarang sekali dilirik investor.

Di sisi lain, anggaran pemerintah terbatas untuk bisa membangun infrastruktur listrik bagi seluruh masyarakat Indonesia hingga ke daerah terpencil. Oleh karena itu, pemerintah merangkul pihak lain karena perlu kemitraan dan kolaborasi dari berbagai pihak termasuk lembaga filantropi.

Dia mengatakan kebanyakan Indonesia bagian timur mengalami kekurangan infrastruktur listrik seperti Papua, Maluku, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Barat.

"Kita mendorong energi bersih yang tersedia bisa diakses dengan harga terjangkau bagi masyarakat," ujarnya.

Ketika listrik masuk ke suatu daerah, tuturnya, masalah yang kemudian muncul adalah daya beli masyarakat. Untuk itu, warga yang tidak mampu harus menjadi perhatian.

Hal ini sejalan dengan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan nomor 7, yakni memastikan akses terhadap energi yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan, dan modern bagi semua.

"Ini perlu pendekatan berbagai pihak baik yang punya kewenangan, yang punya dana, dan masyarakatnya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lucky Leonard
Terkini