Saham Produsen Makanan Ringan Ini Tiba-tiba Jeblok, Efek Fat Finger?

Bisnis.com,01 Agt 2019, 16:29 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
repro

Bisnis.com, JAKARTA – Saham suatu produsen makanan ringan tiba-tiba mengalami penurunan tertajam dalam lebih dari satu tahun di Hong Kong. Pasar ramai berspekulasi bahwa seseorang mungkin telah keliru menjual saham ini.

Saham Want Want China Holdings Ltd. merosot 7,8 persen tepat ketika sesi pre-market dibuka. Sekitar 101.000 lembar saham ditransaksikan di level rendah intraday HK$5,65, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg.

Perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Hang Seng itu namun kemudian mampu dengan cepat menghapus penurunannya dalam beberapa menit setelah perdagangan reguler dimulai. Saham Want Want naik 0,7 persen pada pukul 2.13 waktu setempat, berdasarkan data Bloomberg.

Beberapa kemungkinan yang dapat menjelaskan penurunan tiba-tiba itu di antaranya adalah kesalahan perdagangan yang dikenal dengan istilah ‘fat finger’.

Penjelasan lain yang memungkinkan adalah identitas yang salah. Dalam nama China, Want Want membagi tiga dari empat karakternya dengan China Zhongwang Holdings Ltd.

Saham manufaktur produk aluminium itu jatuh sebanyak 21 persen setelah pemiliknya, Liu Zhongtian, dituduh menghindari tarif yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS).

“Bisa jadi itu [penurunan saham Want Want] kesalahan seseorang, tetapi bisa juga karena penilaian sejumlah investor atas saham tersebut,” ujar Jackson Wong, direktur manajemen aset di Amber Hill Capital Ltd.

“[Penurunan] itu adalah diskon yang cukup besar untuk Want Want. Transaksi itu adalah yang terbesar di sesi pre-market,” lanjutnya, dilansir dari Bloomberg.

Sementara itu, seorang juru bicara untuk Hong Kong Exchanges & Clearing Ltd. mengatakan aktivitas pasar saham beroperasi dengan lancar pada perdagangan hari ini, Kamis (1/8/2019). Pihak bursa dinyatakan tidak mengomentari tiap saham individu.

Di sisi lain, perwakilan hubungan investor untuk Want Want mengatakan dalam surelnya bahwa perusahaan tidak mengetahui alasan di balik pergerakan sahamnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini