Inilah Biang Kerok Polusi Udara di Jakarta

Bisnis.com,01 Agt 2019, 08:25 WIB
Penulis: Ria Theresia Situmorang
Pemandangan gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta, Senin (29/7/2019). Data aplikasi AirVisual yang merupakan situs penyedia peta polusi daring harian kota-kota besar di dunia, menempatkan Jakarta pada urutan pertama kota berpolusi sedunia pada Senin (29/7) pagi dengan kualitas udara mencapai 183 atau kategori tidak sehat./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Menumpuknya alat transportasi di Jakarta adalah biang kerok polusi udara yang terjadi di Jakarta beberapa hari terakhir, demikian disampaikan Imran Agus Nurali, Direktur Kesehatan Lingkungan, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan. 

"Saya rasa upaya pemerintah cukup baik dari waktu ke waktu, mulai dari pembatasan kendaraan bermotor seperti pengadaan peraturan ganjil-genap dan kebijakan car free day yang tidak hanya dijalankan di Jakarta, tapi juga di kota-kota besar," katanya kepada Bisnis.com, Rabu (31/7/2019). 

Namun begitu, menurut Iman, kebiasaan masyarakat menggunakan alat transportasi pribadi yang menjadi titik pusat perhatiannya. Padahal, saat ini sudah banyak pilihan moda transportasi umum. 

"Salah satu upayanya adalah mengalihkan warga dari kendaraan bermotor menjadi transportasi massal. Jika pun menggunakan tranportasi massal di area terbuka, diingatkan untuk amannya memakai masker," ungkapnya. 

Selain beralih dari kendaraan pribadi, Imran menyebut ada beberapa catatan yang harus dilakukan warga demi membuat kualitas udara di Jakarta lebih baik lagi. 

"Kalau harus menggunakan kendaraan, gunakanlah bahan bakar yang ramah lingkungan, banyak melakukan penghijauan dan tidak membakar sampah di ruang terbuka," sebutnya. 

Meski dampak polutan udara Jakarta saat ini tidak seekstrem asap rokok atau pembakaran hutan karena jumlah partikel berbahaya berbeda, namun polusi udara perlu diwaspadai karena menimbulkan berbagai macam penyakit. 

"Melihat data-data, ada lebih dari 10 penyakit yang disebabkan polusi. Tahapan awalnya bisa jadi flu atau sesak napas. Maka dari itu, jika merasa tidak baik segera periksakan diri ke puskesmas atau layanan kesehatan terdekat," pungkasnya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini