Boeing Kejar Perbaikan 737 MAX

Bisnis.com,02 Agt 2019, 14:05 WIB
Penulis: Hadijah Alaydrus
Pesawat Air Canada Boeing 737 Max 8 tampak terparkir di Toronto Pearson International Airport, Toronto, Kanada./Bisnis-Reuters-Chris Helgren

Bisnis.com, BANDUNG - Agar dapat terbang kembali, Boeing Co berencana untuk mengubah desain perangkat lunak dari sistem kontrol penerbangan 737 MAX setelah Federal Aviation Administration (FAA) menemukan cacat pada pesawat Juni lalu.

Rencana desain ulang ini akan dilakukan terhadap sistem pengunaan dan penerimaan dari komputer yang mengontrol penerbangan pesawat.

Menurut surat kabar the Seattle Times, perusahaan harus mengambil langkah ini sebagai respons dari temuan FAA.  Seperti diketahui, sistem input dari kedua sensor 'angle-of-attack' dalam sistem antistalling MCAS menjadi sumber dua kecelakaan mematikan yang menyebabkan semua pesawat 737-Max berhenti terbang.

Boeing masih berharap dapat menyelesaikan desain ulang pada akhir September dan segera menyerahkan hasilnya ke FAA untuk mendapatkan persetujuan. 

Selama beberapa dekade terakhir, model pesawat 737 telah mengunakan salah satu komputer kontrol penerbangan di saat terbang. Sistem perubahan ke komputer yang lain biasanya dilakukan pada penerbangan selanjutnya. 

Juni lalu, FAA mengumumkan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi temuan baru yang harus diselesaikan sebelum larangan terbang pesawat dicabut. 

Saat itu, salah satu pegawai di Boeing mengungkapkan kesalahan spesifik dalam mikroprosesor menyebabkan pergerakan ekor horizontal pesawat menjadi tidak beraturan dan pilot butuh waktu lama untuk mendeteksi hilang kendali pesawat. 

Pemimpin Eksekutif Boeing Dennis Muilenburg mengatakan kepada analis bahwa perusahaan yakin 737 MAX dapat kembali beroperasi selambat-lambatnya awal Oktober setelah sertifikasi penerbangan diterima perusahaan pada September mendatang.

Namun, sejumlah maskapai seperti  Southwest Airlines dan Air Canada telah memutuskan untuk tidak menerbangkan 737 MAX hingga Januari. Terkait dengan laporan the Seattle Times tersebut, FAA menolak memberikan komentar. Sementara itu, Boeing belum memberikan pernyataan resmi hingga saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Akhirul Anwar
Terkini