Bisnis.com, JAKARTA--Harga logam mulia emas bergerak fluktuatif setiap harinya. Meski harga emas memiliki kecenderungan naik, tetap saja adakalanya harga emas akan turun.
Berdasarkan informasi Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga emas batangan Antam hari ini, Jumat (2/8/2019), dipatok senilai Rp717.000 per gram. Harga tersebut meroket hingga Rp14.500 per gram dibandingkan posisi pada Kamis (1/8).
Sedangkan sehari sebelumnya, harga emas Antam sempat turun sebesar Rp8.500 per gram. Mengapa bisa demikian? Faktor apa saja yang mempengaruhi naik turunnya harga emas?
Berikut sejumlah faktor yang mempengaruhi pergerakan harga emas:
1.Nilai Tukar Dolar AS
Harga emas dalam negeri mengacu pada harga emas internasional yang dikonversi dari dolar Amerika Serikat (AS) ke dalam mata uang rupiah. Sehingga pergerakan harga emas dalam negeri sangat dipengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Biasanya, bila nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah maka harga emas lokal menguat atau tinggi. Sebaliknya, bila nilai tukar rupiah menguat, maka harga emas lokal cenderung turun.
2.Suku Bunga
Naik turunnya suku bunga juga mempengaruhi pergerakan harga emas. Ketika suku bunga naik, harga emas cenderung melemah.
Saat suku bunga naik, ketertarikan orang untuk berinvestasi emas berkurang. Orang-orang biasanya akan mengalihkan uangnya pada instrumen investasi lainnya, seperti deposito yang memiliki bunga tinggi.
3.Permintaan dan Penawaran
Seperti barang lainnya bila permintaan suatu barang tinggi daripada penawarannya, maka harga barang tersebut akan naik. Sebaliknya, bila permintaan berkurang, harga barang akan turun.
Hal tersebut juga berlaku pada emas. Ketika peminat naik, maka harga emas juga akan naik. Sebaliknya ketika jumlah peminat turun, harga emas juga akan turun
4.Ketidakpastian Global
Kondisi dan situasi politik ekonomi global yang tak menentu, misalnya perang dagang antara AS dan China, akan menimbulkan kekhawatiran di kalangan para investor.
Ketika ada pergolakan ekonomi atau politik, investor akan berbondong-bondong mengamankan dananya dalam bentuk emas. Hal ini karena emas merupakan aset yang bersifat safe haven, yakni dapat bertahan dan bahkan mampu meningkat pada saat kondisi pasar mengalami goncangan atau ketika aset investasi lain menurun.
Semakin banyak jumlah investor yang beralih ke emas tentunya akan turut mengerek harga emas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel