DKI Gandeng Pertamina dan SKK Migas Atasi Minyak Tumpah di Pantai Kepulauan Seribu

Bisnis.com,02 Agt 2019, 18:58 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Foto udara Pulau Tengah dan Pulau Pari, gugusan Kepulauan Seribu, di perairan Laut Jawa, Jakarta, Senin (24/4)./Antara-Iggoy el Fitra

Bisnis.com, JAKARTA — Tumpahan minyak (oil spill) dari Laut Pantai Utara Karawang tepatnya anjungan YYA-1 Blok Offshore North West Java (ONWJ) telah mencapai daratan di Kepulauan Seribu.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan bahwa pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menggelar pertemuan dengan pihak Pertamina dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Harapannya, tim bersama pihak-pihak terkait musibah oil spill ini mampu menemukan langkah konkret mengatasi dampak oil spill secepatnya. Terutama, agar masyarakat yang hidupnya bergantung pada perairan pantai utara Jakarta tak lebih banyak dirugikan.

"Ke depan akan ada tim bersama dari pemprov DKI dan Pertamina untuk, satu, mendatangi masyarakat, melihat, berinteraksi langsung, dan memastikan bahwa apa yang menjadi masalah dari masyarakat kita selesaikan. Jadi kami akan ketemu masyarakat, nelayan khususnya. Yang kedua, langkah pembersihan baik diperairan maupun di pantai-pantai," ujar Anies dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (2/8/2019).

Bupati Kepulan Seribu Husain Murad menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan beberapa upaya membersihkan oil spill yang telah mencapai daratan tersebut sejak Senin (22/7) lalu, khususnya di 7 pulau yang berada di wilayah selatan.

"Memobilisasi seluruh petugas yang ada, khususnya Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), petugas dari Dinas Lingkungan Hidup, juga dari Pertamina juga sudah turun ke lapangan, dan kami sama-sama, sehingga menimalisir dampak yang ditimbulkan dari oil spill ini," ujar Husain.

Turut hadir dalam pertemuan ini, Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan Samsu; VP. Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman; dan Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumbagut, Rudy Fajar.

Dalam kesempatan yang sama, Pertamina menyatakan bertanggung jawab penuh atas kejadian ini. Pertamina berkomitmen melaksanakan perlindungan kepada masyarakat dan memperkecil dampak lingkungan di setiap tempat perusahaan beroperasi.

Seperti diketahui, tumpahan minyak ini berasal dari aktivitas pengeboran di anjungan YYA-1 Blok Offshore North West Java (ONWJ) pada 12 Juli 2019, yang mengakibatkan aktivitas operasi berhenti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini