Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan telah melayangkan surat peringatan kepada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan Asuransi Jiwa Bersama atau AJB Bumiputera 1912 karena belum kunjung menyampaikan laporan keuangan 2018.
Deputi Komisioner Pengawasan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) II OJK Mochammad Ihsanuddin menyatakan, pihaknya telah melayangkan surat peringatan pertama (SP 1) bagi kedua perusahaan asuransi tersebut.
"[Jiwasraya dan AJB Bumiputera] dikasih sanksi, SP 1," ujar Ihsanuddin, pekan lalu.
Dia tidak menjabarkan kapan waktu pasti surat tersebut disampaikan kepada kedua perusahaan. Meskipun begitu, dia memastikan perusahaan yang belum menyampaikan laporan keuangan telah diberikan sanksi.
Menurut Ihsanuddin, Jiwasraya dan AJB Bumiputera memiliki waktu 1 bulan untuk memenuhi kewajibannya. Apabila laporan keuangan tak kunjung disampaikan, keduanya akan mendapatkan surat peringatan kedua.
"[Setelah SP 1] ya SP 2, waktunya 1 bulan. Dari SP 2 ke SP 3 jaraknya 1 bulan juga. Kalau [yang jaraknya] 6 bulan itu yang teken nanti saya, sekarang saya belum teken," ujar dia.
Berdasarkan Peraturan OJK Nomor 55/POJK.05/2017 tentang Laporan Berkala Perusahaan Perasuransian, dalam Pasal 8 tertulis bahwa laporan tahunan perusahaan asuransi harus disampaikan paling lambat 30 April pada tahun berikutnya.
Hingga saat ini, terhitung bahwa Jiwasraya dan AJB Bumiputera telah terlambat lebih dari 3 bulan dalam menyampaikan laporan keuangan 2018.
Dalam Pasal 9 POJK 55/2017, tertulis bahwa perusahaan yang tidak memenuhi ketentuan Pasal 8 akan dikenakan sanksi administratif berupa peringatan tertulis, pembatasan kegiatan usaha, hingga pencabutan izin usaha.
Mengacu pada pernyataan Ihsanuddin, jika SP 1 tersebut dikeluarkan pada Juli 2019, maka Jiwasraya dan Bumiputera akan mendapatkan SP 2 apabila belum menyampaikan laporan keuangan hingga Agustus 2019. Lalu, jika hingga September 2019 belum kunjung terdapat pelaporan, maka SP 3 akan dilayangkan oleh OJK.
"[Peringatan] terakhir SP 3, terus pembekuan, pembatasan, baru dicabut [izin usahanya]," ujar Ihsanuddin.
Hingga berita ini diturunkan, Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Hexana Tri Sasongko belum merespons konfirmasi dari Bisnis.
Seperti diketahui, Jiwasraya dan AJB Bumiputera saat ini tengah didera masalah keuangan. Jiwasraya mengalami gagal bayar polis jatuh tempo dari produk JS Saving Plan senilai Rp802 miliar pada akhir 2018.
Adapun, pada Senin (24/6), Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyampaikan bahwa AJB Bumiputera mencatatkan nilai defisit Rp20 triliun pada 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel