PDIP Ingin Ubah Sistem Pemilu Jadi Proporsional Tertutup Lagi

Bisnis.com,06 Agt 2019, 17:23 WIB
Penulis: Jaffry Prabu Prakoso
PDI Perjuangan (PDIP) /Bisnis-Lalu Rahadian

Bisnis.com, JAKARTA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan akan melakukan kongres dengan inti acara menetapkan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum lagi. Pada rapat tersebut juga ada agenda pembahasan selama lima tahun ke depan.

Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno mengatakan bahwa dari sisi legislasi, salah satu isu yang akan dibawa adalah mengubah sistem pemilu dari proporsional terbuka menjadi tertutup.

“Itu kan sejak 10 tahun lalu [PDIP ajukan]. Kan selalu kalah voting. Usulan PDIP untuk proporsional tertutup selalu kalah voting dan dua kali. Ini akan diusulkan lagi,” katanya saat dihubungi, Selasa (6/8/2019).

Hendrawan menjelaskan bahwa sebelumnya beberapa partai merasa mengubah sistem tidak perlu. Akan tetapi kini mereka merasa penting, mengingat mahalnya biaya pencalonan dan pemilihan anggota legislatif. 

Kini, diakuinya banyak partai yang menerima seperti Partai Keadilan Sejahtera, Partai Gerindra, dan Partai Kebangkitan Bangsa. Bahkan Partai Golkar yang dulu menolak ikut sepaham.

“Yang lalu yang keberatan kan ada PAN [Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat dan Golkar. Nanti kita lihat lah. Lobi-lobi terus dilakukan,” jelasnya.

Menurut Hendrawan, sistem tertutup akan membuat pemilu lebih seru karena kader partai akan bertarung untuk mendapatkan posisi sebagai wakio rakyat.

Sistem proporsional terbuka adalah sistem perwakilan yang memungkinkan pemilih turut serta dalam menentuan para anggota DPR melalui pemilihan. Berbeda dengan tertutup yang hanya partai menentukan siapa menjadi wakil rakyat.

Artinya, dengan sistem terbuka memungkinkan para caleg untuk bermain politik uang dan partai memilih mereka berdasarkan ketenaran. Sementara tertutup partai bebas memilih anggota DPR setelah partai dipastikan mendapat jumlah kursi berdasarkan perolehan suara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini