Bisnis.com, JAKARTA — Rendahnya penetrasi asuransi dinilai mempengaruhi tingginya pertumbuhan jumlah agen Million Dollar Round Table (MDRT) atau agen asuransi jiwa dengan capaian premi raksasa, karena kue premi yang "diperebutkan" masih sangat besar.
Hal tersebut disampaikan pengamat asuransi sekaligus Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Risiko & Asuransi Hotbonar Sinaga kepada Bisnis, Selasa (6/8/2019). Dia menjelaskan produk asuransi jiwa yang menyasar individu membuat jumlah agen asuransi jiwa relatif lebih banyak dibandingkan agen asuransi umum.
Selain itu, penetrasi asuransi jiwa yang masih rendah membuat banyak pasar yang dapat digarap oleh agen asuransi jiwa. Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), tingkat penetrasi asuransi jiwa masih sebesar 1,3 persen pada 2018, menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 1,4 persen.
"Penetrasi asuransi jiwa masih kecil, sehingga peluang [agen asuransi jiwa] menghasilkan premi lebih besar," terangnya.
Hal tersebut dinilai memengaruhi tingginya pertumbuhan agen MDRT di Indonesia karena peluang para agen untuk meraup premi masih terbuka lebar. Selain itu, Hotbonar menjelaskan para agen MDRT hanya menjual produk asuransi jiwa sehingga "perebutan kue besar" tersebut lebih optimal.
Hingga Juli 2019, jumlah agen anggota MDRT Indonesia tercatat sebanyak 2.459 orang atau meningkat 20,06 persen year-to-date (ytd) dibandingkan dengan 2018 yang berjumlah 2.048 orang. Tingkat pertumbuhan tersebut hampir mencapai separuh dari pertumbuhan jumlah anggota MDRT 2018, yang sebesar 49,81 persen.
Capaian paruh pertama tahun ini membuat Indonesia menempati urutan ke-10 sebagai top member dari MDRT di seluruh dunia. China menempati posisi puncak dengan jumlah agen MDRT sebanyak 18.022 orang per Juli 2019, disusul oleh Hongkong sebanyak 11.701 orang. Setelah itu, terdapat Amerika Serikat dengan jumlah agen mencapai 7.871 orang, Taiwan 3.773 orang, India 3.214 orang, lalu Korea Selatan 2.750 orang.
Di bawah posisi Negeri Ginseng, bertengger Thailand sebagai negara di Asia Tenggara dengan jumlah agen MDRT terbanyak yakni 2.622 orang, diikuti oleh Vietnam sebanyak 2.549 orang, baru kemudian Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel