Awal Agustus 2019, Realisasi DMO Batu Bara Mencapai 53,72 Persen

Bisnis.com,07 Agt 2019, 16:30 WIB
Penulis: Ni Putu Eka Wiratmini
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan, Kamis (3/1/2019)./ANTARA-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA Realisasi penjualan batu bara untuk kebutuhan domestik atau domestic market obligation (DMO) hingga 1 Agustus 2019 telah mencapai  68,79 juta ton atau 53,72 persen dari target.

Adapun untuk 2019, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menargetkan produksi batu bara sebanyak 489,73 juta ton. Hingga 1 Agustus 2019, realisasi produksi batu bara baru mencapai 237,55 juta ton atau 48,51 persen dari target. 

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Bambang Gatot Ariyono mengatakan realisasi penjualan batu bara untuk kebutuhan domestik tersebut cukup besar lantaran sudah lebih dari separuh dari target hingga akhir tahun. 

"Kan totalnya 128 [rencana DMO 128,04 juta ton], 68 [realisasi domestik 68,79 juta ton] kalikan dua berapa," katanya, baru-baru ini. 

Terkait produksi, revisi rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) 2019 yang mengakomodasi peningkatan produksi perusahaan masih belum disetujui pemerintah. Masing-masing perusahaan saat ini masih melakukan pemaparan terkait revisi RKAB tersebut. 

"Belum [revisi RKAB belum disetujui], ya mungkin dia paparan, dievaluasi," katanya. 

Adapun Harga Acuan Batubara (HBA) ditetapkan Kementerian ESDM periode Agustus 2019 sebesar US$72,67 per ton atau mengalami penguatan tipis dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang berada di level US$71,92 per ton. 

Penetapan HBA merujuk pada index pasar internasional. Ada 4 index yang dipakai Kementerian ESDM, yakni Indonesia Coal Index (ICI), New Castle Global Coal (GC), New Castle Export Index (NEX), dan Platts59 dengan porsi masing-masing sebesar 25 persen.

Sebelum mengalami kenaikan tipis pada bulan ini, HBA sempat berada dalam tren penurunan panjang sejak Agustus September 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lucky Leonard
Terkini