Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berencana mengembangkan platform digital wealth management atau pengelolaan dana nasabah kaya, yang akan diperkenalkan pada 2020.
Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi menyatakan salah satu inovasi teknologi yang sedang dibangun tersebut merupakan media yang memungkinkan nasabah High Net Worth Individuals (HNWI) melakukan investasi langsung, seperti membeli reksa dana ataupun obligasi.
“Disrupsi digital merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dihindari. Namun, dengan penggunaan inovasi teknologi yang tepat, maka produktivitas, efektivitas, dan efisiensi dapat semakin meningkat serta dapat dijadikan sebagai salah satu competitive advantage suatu perusahaan,” paparnya dalam acara gathering sekitar 500 HNWI yang bertemakan Beyond Wealth 2019, di Jakarta, Rabu (7/8/2019).
Herry menjelaskan hal tersebut sejalan dengan hasil kajian sejumlah lembaga riset internasional seperti survey MIT Sloan Management pada 2017, yang mendapati bahwa perusahaan yang 50 persen pendapatannya berasal dari ekosistem digital, mencapai pertumbuhan pendapatan 32 persen lebih tinggi dan marjin laba 27 persen lebih tinggi dibandingkan perusahaan-perusahaan biasa.
Lebih lanjut, dia menuturkan ke depan, bisnis wealth management tidak hanya diperuntukkan bagi nasabah kaya atau nasabah prioritas Bank Mandiri. Namun, perseroan juga akan membidik segmen masyarakat lainnya.
Saat ini, Bank Mandiri memiliki lebih dari 55.000 nasabah HNWI dengan nilai total dana kelolaan mencapai Rp205,3 triliun. Nilai tersebut meningkat 6,75 persen dibandingkan akhir Juni 2018.
Perseroan menargetkan dana kelolaan nasabah kaya bisa meningkat hingga Rp210 triliun-Rp215 triliun pada 2019. Sementara itu, jumlah nasabah wealth management baru yang dibidik pada tahun ini adalah sebanyak 2.000 nasabah.
Bisnis tersebut pun memberikan kontribusi yang cukup positif pada pendapatan komisi perseroan. Pendapatan fee Bank Mandiri yang didapatkan melalui bisnis wealth management tercatat sekitar Rp500 miliar pada 2018.
Tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan fee dari bisnis wealth management sebesar Rp600 miliar-Rp700 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel