Sentimen Perpres Mobil Listrik Dorong Laju Saham Produsen Nikel?

Bisnis.com,08 Agt 2019, 18:43 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA— Saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), dan PT Central Omega Resources Tbk. (DKFT) kompak menguat pada perdagangan Kamis (8/8/2019). Penguatan itu bertepatan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut telah meneken Peraturan Presiden terkait dengan mobil listrik.

Beleid mobil listrik bertujuan mendorong agar pelaku industri otomotif segera membangun segmen itu di Indonesia. Salah satu komponen yang menjadi kunci yakni baterai, yang disebut oleh Presiden bahan bakunya tersedia di dalam negeri.

Kebijakan mobil listrik itu seolah menjadi suntikan tenaga tambahan bagi emiten pertambangan yang menjalankan produksi nikel. Pasalnya, komoditas itu merupakan salah satu bahan baku baterai untuk mobil listrik.

Apalagi, harga nikel tengah dalam tren positif dalam beberapa waktu terakhir. Kondisi itu disebut akibat seretnya pasokan untuk memenuhi kebutuhan baterai mobil listrik.

Berdasarkan data Bloomberg, harga saham Aneka Tambang dibuka menguat 45 poin ke level Rp1.050 pada perdagangan Kamis (8/8/2019). Laju emiten berkode saham ANTM itu mendarat dengan penguatan harga 15 poin atau 1,49% ke level Rp1.020 pada sesi penutupan.

Kondisi serupa juga dialami oleh saham Vale Indonesia. Emiten pertambangan nikel bersandi INCO itu langsung tancap gas menguat 140 poin ke level Rp3.130 pada pembukaan perdagangan, Kamis (8/8/2019).

Sampai dengan sesi penutupan, laju INCO bertahan di zona hijau. Pergerakan ditutup dengan menguat 120 poin atau 4,01% ke level Rp3.110.

Tidak ketinggalan, pergerakan Central Omega Resources juga menguat signifikan pada perdagangan, Kamis (8/8/2019). Emiten berkode saham DKFT menguat 6,06% atau 12 poin ke level Rp210.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ana Noviani
Terkini