Laba Naik 111 Persen, Aset Mandiri Syariah Tembus Rp100 Triliun

Bisnis.com,08 Agt 2019, 16:43 WIB
Penulis: Ropesta Sitorus
Karyawan menunjukkan mata uang Riyal di Money Changer Mandiri Syariah Thamrin, Jakarta, Selasa (2/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) membukukan kenaikan laba bersih hingga akhir Juni 2019 yakni sebesar Rp551 miliar, yang ditopang naiknya pendapatan bank serta peningkatan efisiensi dan penjagaan kualitas pembiayaan. 

Realisasi tersebut meningkat 111,08 persen dibandingkan Rp261 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Kenaikan laba dan perbaikan kinerja perseroan pada paruh pertama tahun 2019 membuat total aset  Mandiri Syariah mampu tembus Rp100 triliun. Angka ini merupakan pencapaian tertinggi bank syariah di Indonesia.

Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari menjelaskan dalam dua tahun terakhir Mandiri Syariah fokus pada pengembangan digital banking terutama perluasan fitur layanan Mandiri Syariah Mobile. 

"Kami mendesain aplikasi Mandiri Syariah Mobile bukan sekadar layanan perbankan tapi juga memenuhi kebutuhan ibadah umat Islam seperti waktu shalat, lokasi masjid terdekat, arah kiblat serta fitur pembayaran zakat, sedekah dan wakaf yang sangat khas bank syariah," katanya lewat keterangan resmi, Kamis (8/8/2019).

Perluasan fitur digital berdampak pada peningkatan pendapatan berbasis komisi (Fee Based Income/FBI) yang naik 26,20% yakni dari Rp514 miliar pada akhir kuartal II/2018 menjadi Rp649 miliar pada periode yang sama tahun ini. 

Peningkatan FBI tersebut didorong meningkatnya transaksi di e-channel termasuk melalui Mandiri Syariah Mobile. Toni mengatakan perseroan terus meningkatkan fitur biller, payment, serta menjalin kolaborasi dengan e-commerce untuk memudahkan nasabah bertransaksi melalui Mandiri Syariah Mobile.

Adapun total pendapatan bersih yang dibukukan Mandiri Syariah per akhir Juni 2019 mencapai Rp3,25 triliun, naik dari Rp2,87 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Sementara itu, pembiayaan yang tumbuh 14,58% (YoY) menjadi penyebab meningkatnya pendapatan margin dan bagi hasil bank. Menutup Juni 2019, total pembiayaan yang diberikan Mandiri Syariah sebesar Rp62,37 triliun, naik menjadi Rp71,47 triliun dari periode yang sama dari tahun lalu.

Pembiayaan segmen konsumer mencatatkan pertumbuhan tertinggi dengan angka kenaikan 26,12% (YoY) menjadi Rp30,01 triliun. Toni menyebutkan saat ini Mandiri Syariah tengah gencar mensosialisasikan produk pembiayaan kepemilikan rumah (Griya Berkah), mobil (Kendaraan Berkah), cicil emas, gadai emas dan juga pembiayaan untuk usaha, pegawai dan pensiun. 

Pertumbuhan pembiayaan juga disertai perbaikan kualitas yang tercermin dari penurunan rasio non performing financing (NPF) Nett yang turun menjadi 1,21% dari semula 2,75% serta NPF Gross yang turun dari 3,97% menjadi 2,89%.

Direktur Finance Strategy and Treasury Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho mengungkap pertumbuhan aset Mandiri Syariah dipengaruhi pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) khususnya tabungan yang bisa secara konsisten tumbuh sebesar 14,45% (YoY) menjadi sebesar Rp36,33 triliun.

Hal ini juga berdampak terhadap perbaikan komposisi dana murah (current account saving account/CASA) menjadi 54,28% dibandingkan total DPK.

Naiknya pendapatan margin bagi hasil, pendapatan komisi, pengendalian biaya overhead serta perbaikan kualitas pembiayaan juga memberikan kontribusi pada peningkatan laba anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 

“Kami berterimakasih kepada stakeholders terutama nasabah atas kepercayaan dan loyalitasnya kepada Mandiri Syariah. Insyaallah, kami akan senantiasa berinovasi untuk memberikan kemudahan transaksi bagi semua kebutuhan nasabah," katanya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini