Huawei Perkenalkan OS Harmony Pengganti Android

Bisnis.com,09 Agt 2019, 17:40 WIB
Penulis: Hadijah Alaydrus
Logo perusahaan Huawei tampak di mal di Shanghai, China, 3 Juni 2019, /REUTERS

Bisnis.com, BANDUNG - Huawei Technologies pada hari ini, Jumat (09/08/2019), memperkenalkan sistem operasi baru untuk ponsel cerdas dan perangkat lainnya setelah perusahaan mengalami pembatasan perdagangan dengan AS pada Mei lalu.

Sistem operasi Huawei ini diberi nama Harmony. Salah satu ancaman AS adalah menutup akses bagi produsen gadget China ke akses produk teknologi AS, termasuk Android.

Akibat ancaman tersebut, Huawei meramu sistem operasi perangkat lunaknya sendiri. Untuk saat ini, Huawei masih mengunakan sistem operasi Android milik Google.

Namun ke depannya, perusahaan akan mulai mengulirkan sistem operasi baru ini secara bertahap untuk semua produknya, mulai dari jam pintar, speaker hingga perangkat virtual reality.

OS baru ini adalah bagian dari upaya Huawei untuk mengembangkan teknologinya sendiri, mulai dari chip ke perangkat lunak. Upaya ini dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan perusahaan dengan produk AS di tengah-tengah perang dagang kedua negara yang masih panas.

Huawei sebelumnya telah memberikan sedikit informasi tentang perangkat lunaknya tersebut dan berhasil memicu spekulasi tentang seberapa cepat atau efektifnya perusahaan dalam menemukan alternatif untuk mengantikan sistem Android.

"OS Harmony benar-benar berbeda dari Android dan iOS," kata Kepala Bisnis Konsumen Huawei Richard Yu dalam konferensi di Dongguan, Jumat (09/08/2019).

Yu mengungkapkan produk televisi Huawei, Honor, akan menjadi produk pertama perusahaan yang mengunakan OS Harmony. Produk televisi ini akan mulai diperkenalkan Huawei ke publik di China, pada Sabtu (09/08/2019).

Dia menargetkan seluruh produk Huawei akan mengunakan sistem operasi ini pada 2022. Huawei sebenarnya telah mengerjakan produk ini sejak dua tahun lalu. Kami akan membuka sistem operasi terbuka dan berencana membuat sistem ini lebih aman dan efisien dibandingkan yang sudah ada di pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Akhirul Anwar
Terkini