Bisnis.com, JAKARTA - Kredit konsumsi berada pada titik pertumbuhan paling rendah sepanjang 2 tahun terakhir. Bank Indonesia mencatat per Juni 2019, segmen kredit ini tumbuh 7,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Berdasarkan data bank sentral sejak Juli 2017 hingga Desember 2018, kredit konsumsi selalu tumbuh dua digit atau lebih dari 10 persen. Namun sejak awal tahun ini justru melambat secara konsisten.
Hal tersebut utamanya disebabkan oleh perlambatan kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB), dan kredit multiguna.
Pembiayaan pada pemilikan rumah per Juni 2018 tumbuh lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, atau dari 13,4 persen yoy menjadi 12,8 persen yoy. Pada periode yang sama KKB tumbuh melambat dari 7,4 persen yoy menjadi 5,3 persen yoy.
Terkait KPR, faktor utama yang menyebabkan hal tersebut adalah rumah dengan tipe di atas 70 di wilayah Banten dan Jawa Barat. Dua wilayah ini juga menjadi penyebab perlambatan KKB.
Adapun secara total, penyaluran kredit mengalami perlambatan pada Juni 2019. Industri perbankan menutup semester I/2019 dengan penyaluran kredit sebesar Rp5,945,9 triliun atau tumbuh 9,9 persen yoy. Capaian ini juga kali pertamanya fungsi intermediasi bank hanya tumbuh satu digit dalam 12 bulan terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel